Kamis, 23 Januari 2014

“Mari Bersatu Perangi Terorisme” Walid Al Moallem di Jenewa

SWITZERLAND-SYRIA-CONFLICT-TALKS
Moallem Di Jenewa: Mari Bersatu Perangi Terorisme.
Menteri Luar Negeri Suriah,  Walid al – Moallem, yang memimpin delegasi resmi negaranya ke Jenewa II , menyerukan konfrontasi kolekrif melawan terorisme dan memulai dialog nasional di Damaskus pada sesi pembukaan konferensi

Menteri al – Moallem, pada sesi pembukaan konferensi, menyatakan;

Saudara-saudara,
 
Atas nama Suriah, Suriah yang penuh dengan kisah sejarah selama tujuh ribu tahun. Republik Suriah,  sebuah negara sipil dengan perwakilan yang  duduk di ruangan ini, telah mencoba untuk membawa Suriah kembali ke abad pertengahan. Saya belum pernah berada dalam posisi yang sebegini sulit, saya dan delegasi membawa beban tiga tahun kesulitan yang dialami oleh rekan-rekan senegara saya – darah para martir kami, air mata duka kami, penderitaan keluarga yang menunggu kabar dari orang yang mereka cintai, yang diculik atau hilang, tangisan anak-anak kami yang berjari lembut dan menjadi sasaran penembakan di kelas mereka, harapan seluruh generasi yang melihat kehancuran di depan mata mereka, keberanian ibu dan ayah yang telah mengirim semua anak-anak mereka untuk membela negara kami, keluarga yang berduka karena rumahnya telah hancur dan sekarang terpaksa mengungsi atau menjadi pengungsi.

Saya dan delegasi saya datang membawa harapan  untuk bangsa di tahun yang akan datang

Saya dan delegasi saya juga membawa harapan bangsa saya untuk tahun yang akan datang –hak setiap anak untuk aman pergi ke sekolah,  hak perempuan untuk keluar rumah mereka tanpa takut diculik, dibunuh atau diperkosa. Mimpi pemuda kami untuk mengembangkan potensi mereka yang besar, kembalinya keamanan sehingga setiap orang dapat meninggalkan keluarganya dengan aman dan yakin bahwa ia akan kembali .

Akhirnya, hari ini adalah saat dimana kebenaran, kebenaran yang sayangnya – banyak pihak menggunakan cara sistematis untuk  menguburnya dengan serangkaian kampanye miss-informasi, penipuan dan rangkaian provokasi yang mengarah kepada  pembunuhan dan teror.  Kebenaran tidak akan terkubur, kebenaran sungguh jelas dan bisa disaksikan oleh semua orang – inilah delegasi Republik Arab Suriah mewakili rakyat Suriah, pemerintah, negara, Angkatan Darat dan Presiden – Bashar al – Assad.

Hal yang  disesalkan adalah, telah duduk di sini diantara kita,  perwakilan dari negara-negara yang bersimbah darah rakyat Suriah.


Hal ini sangat kami sesalkan, wahai para hadirin yang saya muliakan, yang duduk diantara kita hari ini di ruangan ini, adalah perwakilan dari negara-negara yang tangannya bersimbah darah rakyat Suriah, negara-negara yang telah mengekspor terorisme bersamaan dengan grasi bagi para pelaku, seolah-olah Allah yang memberikan hak kepada mereka untuk menentukan siapa yang akan masuk surga dan siapa yang akan masuk ke neraka. Negara-negara yang telah menghalangi orang orang beriman mengunjungi tempat-tempat ibadah suci  sementara mereka bersekongkol, mendukung, dan membiayai teroris.

Negara-negara yang tanpa malu-malu mengajari kami tentang demokrasi, pembangunan dan kemajuan sementara mereka justru tenggelam dalam kebodohan dan aturan-aturan abad pertengahan. Negara-negara yang menjadikan tanah dan isinya sebagai hak milik mereka sepenuhnya,  raja dan pangeran yang memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan kekayaan nasional mereka, memberikannya kepada rekan- rekan mereka.

Mereka mengajari  Suriah, tentang budi luhur, tentang kesalehan, tentang kedaulatan negara, mereka mengajari kami tentang kehormatan sementara mereka sendiri tenggelam dalam lumpur perbudakan, pembunuhan bayi dan praktek abad pertengahan lainnya. Setelah semua usaha mereka  gagal dan disusul dengan kegagalan berikutnya, topeng mereka jatuh,  wajah mereka bergetar, dan terungkaplah ambisi jahat mereka. Sebuah keinginan untuk mendestabilisasi dan menghancurkan Suriah dengan mengekspor produk nasional mereka yaitu  terorisme. Mereka menggunakan petrodolar mereka untuk membeli senjata, merekrut tentara bayaran dan menutupi kebrutalan mereka dengan kebohongan dan kedok, yang mereka sebut “revolusi Suriah yang akan memenuhi aspirasi rakyat Suriah’.

Saudara-saudara, sebagaimana yang telah terjadi dan terus mewabah di Suriah–bagaimana bisa dikatakan mampu memenuhi aspirasi rakyat? Bagaimana bisa teroris berkebangsaan  Chechnya, Afghanistan, Arab Saudi, Turki atau bahkan Perancis dan Inggris memenuhi aspirasi rakyat Suriah? Dan dengan apa mereka melakukannya? Apakah untuk mendirikan sebuah negara Islam yang hanya mengetahui Islam versi Wahabi?

Di Suriah, wanita hamil dibantai.

Di Suriah, hadirin yang saya muliakan, wanita sedang hamil dibantai dan janin mereka dibunuh, perempuan diperkosa antara hidup dan mati, dalam praktek begitu keji, begitu keji dan menjijikkan yang hanya didapat dalam ajaran sesat mereka. Di Suriah, wahai hadirin yang saya muliakan, laki-laki dibantai di depan anak-anak mereka atas nama revolusi.  Dan lebih buruk lagi, hal ini dilakukan di negeri kami sementara anak-anak dari orang asing ini menyanyi dan menari. Di Suriah,  bagaimana mungkin seseorang  disebut revolusioner jika didapati (membelah dada) dan mengambil hati dari jenazah seorang pria – yang mengaku dirinya mendukung kebebasan, mendukung demokrasi untuk kehidupan yang lebih baik ?

Dengan dalih  “Great Syrian Revolution”,  warga sipil, pendeta, perempuan dan anak-anak tewas, korban ledakan  tanpa pandang bulu baik itu di jalan-jalan dan bangunan terlepas dari apapun pandangan atau ideologi politik mereka. Buku dan perpustakaan dibakar , kuburan yang digali dan artefak dicuri.  Atas nama revolusi, anak-anak dibunuh di sekolah, begitu juga dengan mahasiswa di universitas-universitas mereka, perempuan diperalat  atas nama jihad al- nikah dan bentuk jahat lainnya, masjid yang diserang saat  jamaah berlutut untuk berdoa, kepala terputus dan digantung di jalan-jalan, orang-orang yang dibakar hidup-hidup.

Atas nama revolusi, ‘untuk membebaskan orang-orang Suriah yang tertindas dari rezim dan untuk menegakkan demokrasi’  apakah seorang ayah harus  meledakkan diri bersama istri dan anak-anaknya untuk mencegah penyusup asing masuk rumahnya ? Sebagian besar dari kita di ruangan ini seorang ayah.  Saya tanya Anda,”Apakah yang akan memaksa seseorang untuk membunuh keluarganya sendiri untuk melindungi mereka dari freedom fighting monster?” Inilah yang terjadi di Adra, suatu  tempat yang mungkin  sebagian besar dari Anda sekalian belum pernah mendengarnya, tapi disanalah alien monsters yang sama menyerang, membunuh, menjarah , memenggal, membantai, memperkosa dan membakar orang hidup-hidup. Anda pasti telah mendengar kebrutalan ini, namun Anda tentunya mendengar pihak lain bahwa kejahatan keji itu dilakukan oleh Angkatan Darat Suriah dan pemerintah. Dan pada akhirnya ketika kebohongan luar biasa ini tidak lagi dianggap, mereka menghentikan tayangan penipuan ini.

Kejahatan ini adalah perintah dari tuan mereka, yaitu negara-negara yang mempelopori perang melawan Suriah, berusaha untuk meningkatkan pengaruh mereka di kawasan dengan suap dan uang, mengekspor monster manusia yang telah tercuci otaknya dengan ideologi Wahabi yang menjijikkan, semuanya terjadi dengan mengorbankan darah rakyat Suriah. Di posisi ini, Anda semua telah mengetahui dengan jelas seperti halnya yang saya ketahui, bahwa apa yang mereka lakukan tidak hanya akan berhenti sampai di Suriah kendatipun mereka yang duduk di ruangan ini menampik ataupun menganggap dirinya kebal.

Saudara-saudara, Anda semua telah mendengar sesuatu yang mustahil. Negara-negara tetangga yang berbagi perbatasan dengan kami, selama bertahun-tahun menjadi tetangga yang baik dan melewati masa-masa yang penuh dengan tantangan. Sayangnya kini mereka telah menjauh dari hubungan baik itu. Di sebelah Utara ada backstabbers (penghianat – menusuk dari belakang), di sebelah Barat ada pengamat yang berdiam diri meskipun mengetahui kebenaran,  tetangga yang lemah di  Selatan dan terbiasa melakukan tawar menawar dengan pihak lain, di sebelah Timur masih belum pulih dari plot jahat yang berusaha menghancurkannya bersama dengan Suriah. (Catatan redaksi: yang dimaksud tetangga di sebelah utara adalah Turki, di sebelah barat adalah Yordania, di selatan adalah Palestina dan Lebanon, dan di sebelah timur adalah Irak.)

Derita dan kehancuran yang melanda Suriah terjadi karena keputusan pemerintah Erdogan
 
Memang,  penderitaan dan kehancuran yang melanda Suriah,  sangat mungkin disebabkan oleh keputusan pemerintah Erdogan untuk mengundang dan menjamu para teroris kriminal sebelum mereka masuk ke Suriah. Jelas, mereka tidak menyadari fakta bahwa sihir  pada akhirnya akan mengenai para penyihir, sekarang mereka  mulai merasakan efek dari  benih asam yang telah ditaburkan. Terorisme ini tidak mengenal agama, dan setia hanya kepada dirinya sendiri. Pemerintah Erdogan telah ceroboh-mengubah Turki yang sebelumnya tidak memiliki masalah dengan kebijakan negara tetangganya (a zero problems with its neighbours policy), menjadi negara yang tidak memiliki empati atas kebijakan luar negeri– tidak adanya upaya diplomasi (zero foreign policy and international diplomacy altogether), sayangnya perubahan itu dilakukan tanpa adanya strategi yang mumpuni.

Namun demikian mereka melanjutkan menapaki jalan palsu yang mengerikan sebagaimana mimpi Sayyid Qutb dan Mohammad Abdel Wahab. Mereka mendatangkan malapetaka di Tunisia, Libya, Mesir dan kemudian ke Suriah, bertekad untuk mencapai ilusi yang ada di dalam pikiran tidak waras mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka telah terbukti gagal, mereka tetap masih bertekad untuk mengejarnya.  Secara logika, hal ini hanya cocok jika dikatakan  sebagai kebodohan, karena jika Anda tidak belajar dari sejarah, Anda akan melupakan masa kini dan sejarah telah memberitahu kita: jika rumah tetangga Anda terbakar, tidak mungkin bagi Anda tetap merasa aman.

Beberapa tetangga kami mulai ikut “terbakar” dengan Suriah, sementara orang lain merekrut teroris dari seluruh dunia - dan di sini kita dihadapkan dengan standar ganda yang mengejutkan dan lucu. 83 bangsa bertempur  di Suriah – tidak ada yang mencelanya, tidak ada yang mengutuknya, tak seorang pun yang  mempertimbangkan kembali posisi mereka – dan mereka terus menyebutnya sebagai  Revolusi Suriah yang mulia!  Sementara ketika beberapa puluhan pejuang resisten muda mendukung Tentara Suriah di beberapa tempat, terjadi kepanikan dan tiba-tiba mereka hendak melakukan intervensi militer.

Di sini saya menegaskan, Suriah–negara yang berdaulat dan mandiri, akan terus melakukan apa pun untuk membela diri dengan cara apapun yang dianggap perlu, tanpa membayar sedikit pun agar diperhatikan dalam setiap keributan, pembatalan, pernyataan atau posisi diungkapkan oleh orang lain. Inilah keputusan negara Suriah yang berdaulat untuk selamanya.

Mereka memberlakukan sanksi terhadap makanan, roti dan susu anak-anak kami.
 
Menghadapi semua kenyataan ini, rakyat Suriah tetap teguh, dan karenanya mereka lalu menjatuhkan sanksi terhadap makanan kami, roti dan susu anak-anak kami. Karena kelaparan, para penduduk akhirnya menderita penyakit dan meninggal – di bawah ketidakadilan sanksi tersebut. Pada saat yang sama, pabrik dijarah dan dibakar, makanan dan industri farmasi dilumpuhkan, rumah sakit dan pusat kesehatan hancur, rel kereta api dan jalur listrik disabotase, dan bahkan tempat ibadah kami – Kristen dan Muslim – pun tak luput terorisme mereka .

Ketika semua ini gagal, Amerika mengancam akan menyerang Suriah, berkomplot dengan sekutu-sekutunya, Barat dan Arab, dalihnya tentang penggunaan senjata kimia yang bahkan gagal meyakinkan masyarakatnya sendiri [bahwa pemerintah Suriah yang melakukannya] apalagi meyakinkan kami. Negara-negara yang merayakan demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia sayangnya hanya memilih untuk berbicara dengan bahasa darah, perang, kolonialisme dan hegemoni. Demokrasi disandingkan dengan api, kebebasan dengan pesawat tempur dan hak asasi manusia dengan membunuh manusia, karena mereka telah terbiasa dengan dunia yang menerima dan melakukan apa yang mereka tawarkan: jika mereka menginginkan sesuatu, itu akan terjadi, jika mereka tidak menginginkannya, maka hal itu tidak akan terjadi. Mereka telah lupa bahwa para pelaku yang meledakkan diri di New York mengikuti doktrin yang sama dan berasal dari sumber yang sama seperti yang meledakkan diri di Suriah.  Mereka telah lupa bahwa teroris yang berada di Amerika kemarin telah berada di Suriah hari ini,  dan siapa yang tahu dimana para teroris itu akan berada besok. Yang pasti, bagaimanapun juga terorisme ini tidak akan berhenti di sampai  sini. Afghanistan adalah sebuah pelajaran yang ideal bagi siapa saja yang ingin belajar – siapa pun ! Sayangnya, sebagian besar orang tidak ingin belajar, baik Amerika maupun beberapa negara-negara barat yang ‘beradab’ meskipun fakta bahwa mereka semua telah merasakan rasa pahit terorisme di masa lalu.

Dan kemudian tiba-tiba mereka menjadi “Sahabat Suriah’. Empat dari ‘teman’ yang otokratis, monarki penindas yang tidak tahu apa apa tentang negara sipil atau demokrasi, sementara yang lainnya adalah  kekuatan kolonial yang sama yang menjajah, menjarah dan memecah Suriah seratus tahun yang lalu. Ini disebut ‘teman’ dan sekarang mengadakan konferensi secara terbuka untuk  menyatakan persahabatan mereka dengan orang-orang Suriah, sementara diam-diam mereka memfasilitasi terosisme yang menjadi sebab atas kesulitan mereka dan menghancurkan mata pencaharian mereka. Mereka secara terbuka mengekspresikan kemarahan mereka atas penderitaan kemanusiaan dari Suriah sementara dilain pihak mereka menipu masyarakat internasional mengenai keterlibatan mereka. Jika Anda benar-benar prihatin dengan situasi kemanusiaan di Suriah, Anda seharusnya menghapus sanksi Anda pada ekonomi Suriah dengan mengangkat embargo, dan melalui kemitraan dengan pemerintah Anda bisa memperketat keamanan dengan memerangi masuknya senjata dan teroris. Hanya dengan demikian kami yakin bahwa kondisi kami akan membaik seperti halnya dahulu, dan tidak ada keprihatinan yang mendalam terhadap kesejahteraan kami.

Mungkin ada diantara Anda yang bertanya tanya : Apakah pihak asing sebagai satu-satunya produsen atas konflik di Suriah? Tidak, wahai Tuan dan Nyonya. Warga Suriah yang berada di antara kita di sini, yang telah menyepakati agenda asing, telah bermain peran, berkontribusi sebagai fasilitator dan pelaksana. Mereka melakukan ini dengan mengorbankan darah Suriah dan darah orang-orang yang mereka klaim telah mereka wakili keinginannya, sementara mereka sendiri terpecah ratusan kali dan pemimpin mereka melarikan diri. Mereka menjual diri mereka ke Israel, jari-jarinya menjadi pemicu kehancuran Suriah, dan ketika mereka gagal, Israel melakukan intervensi langsung untuk melemahkan kemampuan Angkatan Darat Suriah dan dengan demikian Israel memastikan bisa melanjutkan rencana lama mereka untuk Suriah.

Orang-orang kami sedang dibantai sementara tokoh-tokoh oposisi dilegitimasi oleh agenda asing tinggal di hotel bintang lima
 
Orang-orang kami sedang dibantai saat ini, dan mereka tinggal di hotel bintang lima. Mereka menentang kami dari luar negeri,  bertemu di luar negeri mengkhianati Suriah dan menjual diri mereka kepada orang asing dengan penawaran tertinggi. Namun anehnya , mereka masih mengklaim berbicara atas nama rakyat Suriah ! Tidak, Tuan dan Nyonya, siapa saja yang ingin berbicara atas nama rakyat Suriah tidak bisa menjadi pengkhianat bagi perjuangan mereka dan menjadi agen untuk musuh-musuh mereka. Mereka yang ingin berbicara atas nama rakyat Suriah harus melakukannya dari dalam negeri Suriah. Mereka harus tinggal di rumahnya yang hancur, mengirim anak-anak mereka ke sekolah-sekolah di pagi hari tidak tahu apakah mereka akan kembali selamat dan aman dari tembakan mortir, ikut merasakan  musim dingin yang membekukan karena kekurangan bahan untuk memanaskan minyak, dan ikut dalam antrian selama berjam-jam untuk membeli roti untuk keluarga mereka karena sanksi telah menghalangi kami mengimpor gandum. Siapa saja yang ingin berbicara atas nama rakyat Suriah harus terlebih dahulu bertahan tiga tahun dalam lautan  terorisme, menghadapi kenyataan tersebut di depan mata kepala mereka sendiri dan datanglah ke sini dan berbicara atas nama rakyat Suriah .

Suriah telah menyambut ratusan wartawan internasional dan memfasilitasi mobilitas mereka
 
Tuan dan Nyonya,
 
Republik Arab Suriah – baik masyarakat maupun negara telah memenuhi tugasnya. Kami menyambut ratusan wartawan internasional dan memfasilitasi mobilitas mereka, keamanan dan akses mereka, dan mereka pada gilirannya telah menemukan realitas suram dan mengerikan. Sebagaimana yang telah mereka saksikan, realitas yang membuat bingung banyak organisasi media Barat yang tidak tahan propaganda dan narasi mereka yang bertentangan dengan kenyataan. Contoh-contohnya terlalu banyak untuk dihitung. Kami mengizinkan organisasi kemanusiaan dan bantuan internasional datang ke negara kami, tapi agen rahasia dari pihak-pihak tertentu yang duduk di sini,  menghalangi mereka untuk menyampaikan bantuan kepada rakyat yang membutuhkannya. Mereka berada di bawah serangan teroris beberapa kali, sementara kami sebagai sebuah negara, melakukan tugas kami dalam melindungi mereka dan memfasilitasi pekerjaan mereka. Kami mengeluarkan banyak amnesti  untuk ribuan tahanan, beberapa bahkan anggota kelompok bersenjata, dengan kemarahan dari keluarga korban kebrutalan mereka, pada akhirnya keluarga korban menyadari bahwa kepentingan Suriah harus diutamakan diatas kepentingan yang lain, dan karenanya kami harus menutupi luka kami, melupakan kebencian dan dendam.

Apa yang telah Anda lakukan, Anda yang mengklaim berbicara atas nama rakyat Suriah. Apa visi Anda untuk negara besar ini ? Dimana ide-ide Anda atau manifesto politik Anda? Siapa orang Anda yang telah melakukan perubahan pada negara selain geng-geng kriminal bersenjata Anda? Saya yakin bahwa tidak memiliki memiliki apa-apa.

Di daerah ini, apakah Anda sedang berjuang membebaskan penduduk Suriah atau Anda membajak budaya mereka yang moderat untuk menegakkan praktik radikal dan gaya penindas Anda? Apakah Anda menerapkan agenda pembangunan Anda dengan membangun sekolah dan pusat kesehatan ? Tidak, Anda telah menghancurkan mereka dan membiarkan polio kembali mewabah setelah sebelumnya diberantas habis. Apakah Anda melindungi artefak dan museum Suriah? Tidak, Anda telah menjarah situs nasional kami untuk keuntungan pribadi Anda. Apakah Anda menunjukkan komitmen Anda untuk keadilan dan hak asasi manusia ? Tidak, Anda telah menegakkan eksekusi publik dan pemenggalan kepala tanpa aturan. Singkatnya, Anda tidak melakukan apa-apa kecuali menimbun aib dan mengemis Amerika untuk menyerang Suriah. Bahkan kalian para  oposisi, kendatipun Anda adalah seorang  pemimpin ataupun wali, ketidaktahuan Anda atas metode yang Anda gunakan mengatur urusan Anda sendiri, bagaimana bisa Anda akan mengatur urusan negara.

Mereka menginginkan sebuah negara yang homogen. Homogen ini tidak dalam  pengertian etnis atau agama, melainkan dalam arti ideologi menyesatkan. Siapapun selain mereka, baik Kristen atau Muslim, adalah kafir. Mereka membunuh Muslim dari semua sekte dan menargetkan Kristen Suriah. Bahkan biarawati dan uskup menjadi sasaran, menculik mereka setelah mereka menyerang Ma’loula, komunitas terakhir yang masih berbicara bahasa Yesus Kristus. Mereka melakukan semua ini untuk memaksa orang-orang Kristen Suriah untuk meninggalkan negara mereka. Tapi yang mereka ketahui hanya sedikit, mereka tidak paham bahwa di Suriah kami adalah salah satu. Ketika kekristenan diserang, maka  semua maka semua Aram adalah orang Kristen, ketika masjid ditargetkan, semua rakyat Suriah adalah Muslim.  Setiap rakyat Suriah adalah dari Raqqa, Lattakia, Sweida, Homs atau Aleppo. Upaya menjijikkan mereka untuk menabur  provokasi atas nama agama dan sektarian akan pernah diamini oleh rakyat Suriah yang berkepala dingin. Singkatnya, wahai Tuan dan Nyonya,  “revolusi Suriah mulia ” adalah dosa yang berat.

Ada sisi lain dari sketsa yang suram ini. Sebuah cahaya di ujung terowongan yang bersinar  melalui tekad dan ketabahan, keberanian Angkatan Darat Suriah dalam melindungi warga negara kami dengan tabah dan sabar. Selama berlangsungnya konflik ini, ada negara-negara yang telah menunjukkan kepada kami persahabatan sejati, negara yang jujur yang berdiri dipihak yang benar melawan yang salah, kendatipun posisi yang salah itu sudah teramat jelas dan semua orang bisa melihat. Atas nama negara dan rakyat Suriah, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada  Rusia dan China yang menghormati kedaulatan dan kemandirian Suriah. Rusia telah menjadi juara sejati di panggung internasional dengan sangat membela Suriah, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan, dengan prinsip dasar PBB menghormati kedaulatan negara. Demikian pula China, negara-negara BRICS, Iran, Irak dan negara-negara Arab dan Muslim lainnya, Afrika dan negara-negara Amerika Latin.  
Rakyat Suriah,  sebagaimana halnya orang lain di sini, bercita-cita untuk kebebasan, keadilan dan hak asasi manusia.
 
Ya, Saudara-saudara, rakyat Suriah, sebagaimana halnya orang lain di sini, bercita-cita untuk kebebasan, keadilan dan hak asasi manusia. Mereka bercita-cita untuk lebih pluralitas dan demokratis, untuk Suriah yang lebih baik, yang aman, sejahtera dan sehat. Mereka bercita-cita untuk membangun institusi yang kokoh, yang tidak akan menghancurkan mereka, yang menjaga artefak nasional dan situs warisan dan tidak menjarah dan menghancurkan mereka. Mereka bercita-cita tentang tentara nasional yang kuat, yang melindungi kehormatan kami , rakyat kami  dan kekayaan nasional kami, tentara yang membela perbatasan Suriah, kedaulatan dan kemerdekaan. Mereka sama sekali tidak bercita-cita, wahai hadirin yang saya muliakan, tentang tentara bayaran ‘Free’ yang menculik warga sipil untuk tebusan atau menggunakan mereka sebagai perisai. ‘Free’ untuk mencuri bantuan kemanusiaan, memeras orang miskin dan melakukan perdagangan ilegal organ tubuh perempuan dan anak-anak, ‘Free’ untuk menjadi kanibal memakan hati manusia, memanggang kepala, merekrut tentara anak-anak dan memperkosa wanita. Semua ini dilakukan dengan kekuatan senjata, senjata yang diberikan oleh negara-negara, yang perwakilannya di sini, mengaku akan memperjuangkan ‘kelompok moderat’. Beritahu kami,  demi Tuhan, di manakah ditemukan  kemoderatan atas penjelasan saya diatas?

Dimana kelompok-kelompok moderat yang Anda sembunyikan? Apakah mereka kelompok lama yang sama yang terus didukung dengan kekuatan militer oleh Barat, yang telah meyakinkan kita bahwa mereka memerangi terorisme ? Kita semua tahu bahwa tidak peduli seberapa keras mesin propaganda mereka mencoba untuk memoles citra mereka di bawah nama moderasi , ekstremisme dan terorisme adalah satu dan sama. Mereka tahu, seperti yang kita semua lakukan, bahwa dengan dalih mendukung kelompok-kelompok ini, al- Qaeda dan afiliasinya dipersenjatai di Suriah, Irak, dan negara lain di kawasan.

Ini adalah realitas, hadirin yang saya muliakan, sehingga sadarlah dengan realitas yang tak terbantahkan bahwa Barat mendukung beberapa negara Arab untuk memasok senjata mematikan kepada al – Qaeda. Barat mengaku akan memerangi terorisme, sementara pada kenyataannya mereka secara diam-diam telah memupuk terorist itu sendiri. Siapa pun yang tidak bisa melihat kebenaran ini adalah sosok bodoh dan buta atau sengaja menutup mata dari kewajiban mereka menyelesaikan sesuatu yang telah mereka ciptakan.

Apakah Suriah ini yang Anda inginkan? Hilangnya ribuan martir, keamanan nasional digantikan dengan kehancuran Suriah. Apakah ini merupakan aspirasi rakyat Suriah yang ingin Anda penuhi? Tidak, Tuan dan Nyonya. Suriah tidak akan tetap demikian, dan itulah sebabnya kami berada di sini. Terlepas dari apa yang telah dilakukan pihak lain, kamilah yang datang untuk menyelamatkan Suriah: menghentikan pemenggalan kepala, untuk menghentikan penyembelihan. Kami telah datang untuk membantu ibu-ibu dan anak-anak kembali ke rumah mereka yang sebelumnya mereka diusir oleh teroris. Kami datang untuk melindungi warga sipil dan berpikiran luas menghentikan march dari Tatar dan Mongol di wilayah kami. Kami datang untuk mencegah runtuhnya seluruh Timur Tengah, untuk melindungi peradaban, budaya dan keragaman, dan untuk melestarikan dialog peradaban di tempat lahirnya berbagai agama. Kami datang untuk melindungi Islam toleran yang telah terdistorsi, dan untuk melindungi orang-orang Kristen dari Levant. Kami di sini untuk memberitahu ekspatriat Suriah kami, untuk kembali ke negara asal mereka karena mereka akan selalu menjadi orang asing di tempat lain, dan terlepas dari perbedaan-perbedaan kita, sesungguhnya  kita semua masih saudara dan saudari .

Kami telah datang untuk menghentikan terorisme yang negara-negara lainpun telah pernah mengalami rasa pahitnya. Kami  menegaskan dengan kuat  dan konsisten bahwa dialog antara rakyat Suriah adalah satu-satunya solusi, tetapi sebagaimana halnya dengan negara-negara lain yang yang telah diguncang terorisme, kami memiliki tugas konstitusional untuk membela warga negara kami dan kami akan konsisten memberantas terorisme yang menyerang Suriah terlepas dari afiliasi politik mereka. Pluralisme politik dan terorisme tidak dapat hidup berdampingan dalam ruang yang sama. Politik hanya bisa makmur dengan memerangi terorisme, dan tidak akan bisa tumbuh selama masih dalam bayang-bayang teroris..

Kami di sini sebagai wakil rakyat dan negara Suriah, tetapi biar jelas bagi semua, dan pengalaman adalah guru terbaik, tidak ada yang memiliki wewenang untuk memberikan atau menarik legitimasi dari presiden, pemerintah, konstitusi, sebuah hukum atau apa pun di Suriah kecuali rakyat Suriah sendiri. Ini adalah hak dan tugas konstitusional mereka. Oleh karena itu, kesepakatan apa pun tercapai di sini akan dilanjutkan dengan referendum nasional. Kami bertugas menyampaikan keinginan rakyat kami, bukan menentukan nasib mereka. Orang-orang yang ingin mendengarkan kehendak rakyat Suriah seharusnya tidak menunjuk dirinya sebagai juru bicara mereka. Rakyat Suriah memiliki hak untuk memilih pemerintah mereka, parlemen dan konstitusi mereka, pihak lain hanya sekedar berbicara dan tidak memiliki pengaruh apapun.

Akhirnya, untuk semua orang di sini dan semua orang yang menyaksikan di seluruh dunia:  di Suriah kami memerangi terorisme, terorisme yang telah hancur dan terus mebinasakan; terorisme yang sejak tahun 1980-an - dimana Suriah telah menyerukan kepada semua agar bersatu melawan, namun telinga tuli mengalahkannya. Terorisme telah menyerang di Amerika, Perancis, Inggris, Rusia, Irak, Afghanistan, Pakistan, daftarnya berkelanjutan dan terus menyebar. Mari kita semua bekerja sama untuk melawannya, mari kita bekerja bergandengan tangan untuk menghentikan ideologi hitam, mengerikan dan kolot. Kemudian, marilah kita sebagai rakyat Suriah berdiri bersama dan bersatu untuk fokus pada masalah Suriah dan mulai membangun kembali struktur sosial dan struktur material. Seperti yang saya katakan, dialog adalah dasar untuk proses ini, dan meskipun besar rasa terima kasih kami kepada negara tuan rumah, kami tegaskan kembali bahwa dialog yang nyata antara rakyat Suriah seharusnya berlangsung di atas tanah Suriah dan di bawah langit Suriah. Tepat satu tahun yang lalu,  pemerintah Suriah mengedepankan visi untuk solusi politik, coba pikirkan berapa banyak darah yang tidak bersalah yang bisa diselamatkan.  Selama satu tahun, kami telah menyerukan dialog, tetapi terorisme terus menyerang negara Suriah, rakyatnya dan lembaganya.

Hari ini, dalam pertemuan ini ada kekuatan Arab dan Barat, kita dihadapkan dengan pilihan sederhana: kita dapat memilih untuk memerangi terorisme dan ekstremisme bersama-sama dan untuk memulai proses politik baru, atau Anda terus mendukung terorisme di Suriah.  Mari kita tolak dan isolasi tangan hitam dan wajah-wajah palsu, yang tersenyum di hadapan publik tetapi diam-diam termakan ideologi teroris yang menyerang Suriah hari ini, yang pada  akhirnya menyebar untuk menginfeksi kita semua. Ini adalah kebenaran dan takdir, marilah kita bangkit untuk melawan.

Terima kasih. 

Source : Liputan Islam/ Almanar/ AF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...