Minggu, 19 Januari 2014

Foto Palsu – Propaganda Media Pendukung Pemberontak di Suriah

Sebuah foto yang menampilkan anak sedang tidur diantara dua kuburan orang tuanya yang populer di Facebook dan twitter ternyata adalah sebuah foto rekayasa dari sebuah proyek seni.
foto palsu suriah

Foto palsu suriah 2


Dua kuburan itu ternyata hanyalah tumpukan batu, anak yang dilaporkan sebagai anak yatim itu ternyata bukan anak yatim, melainkan keponakan dari sang fotografer, dan foto itu sendiri sebenarnya diambil di Saudi Arabia.

Kebenaran di balik foto tersebut, yang telah dimanfaatkan oleh orang-orang di sosial media minggu ini untuk mencerminkan situasi tragis di Suriah, di ungkap oleh Harald Doornbos, orang yang mewawancarai fotografer dari foto tersebut Abdul Aziz al Otaibi didalam blognya.

Al Otaibi berkata bahwa dia sangat terkejut foto karyanya bisa dipelintir, bahwa dia sudah menjelaskan bahwa kuburan-kuburan itu palsu ketika dia mempostingnya di facebook.

“Lihat, fotoku tidak ada bubungannya dengan kejadian di Suriah,” katanya. “Saya sangat terkejut bagaimana orang memelintir foto karya saya.” “Saya mencintai fotografi,” lanjutnya. Setiap seniman mempunyai gagasan di kepalanya. Jadi saya mewujudkan gagasan saya dalam sebuah proyek dimana saya hendak menunjukkan bagaimana cinta seorang anak tidak dapat digantikan. Cinta ini tidak bisa digantikan dengan apapun atau siapapun, bahkan ketika kedua orang tuanya telah meninggal.


“Saya sangat terganggu dengan kejadian ini. Tidak adil menggunakan foto karya saya di luar konteknya dan menggunakannya untuk kepentingan propaganda.”

Al Otaibi memerintahkan kepada pengguna akun Twitter pertama yang menggunakan fotonya, @Americabadu, untuk meluruskan dan menjelaskan bagaimana ia bisa mengklaim bahwa kejadian itu di Suriah.

Dia menerima balasan: “Kenapa kamu tidak membiarkan saja dan mengaku bahwa itu foto dari Suriah dan mendapat pahala dari TUhan. Kamu telah berlebihan.”

Facebook dan Twitter menampung peredaran ribuan foto palsu, dengan foto yang menggambarkan situasi perang, seringkali foto-foto itu telah dimanipulasi sedemikian rupa berbeda dengan
kejadian yang sebenarnya.

Source : Liputan Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...