Senin, 13 Januari 2014

Bentrokan Terbaru Antar Pemberontak di Suriah

Perang Antar Takfiri: ISIL VS Front al-Nusra VS Ahrar al-Sham

Takfiri
Takfiri
Kelompok takfiri al-Qaeda mengekskusi sekitar 100 anggota Takfiri saingan di kota Raqqa, ketika salah satu basis utama ISIS di negara Arab itu diserang, dan merebut kembali sebagian besar wilayah yang direbut Front al-Nusra.

Para aktivis dengan kondisi anonimitas mengatakan, sekitar 100 Takfiri dari Front al- Nusra, -yang merupakan kekuatan utama al- Qaeda di Suriah- dan brigade Ahrar al-Sham dipenggal oleh Takfiri dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).

ISIL memasuki perang Suriah sebagai cabang utama al-Qaeda, namun, kemudian pemimpin al- Qaeda Aymen Zawahiri membubarkan kelompok itu dan memilih Front al-Nusra sebagai wakil mereka di Suriah.

Serangan terakhir ISIL dilakukan di kota Tel Abyad di perbatasan dengan Turki, daerah terdekat dari Qantari dan ibukota provinsi Raqqa.

Tidak ada konfirmasi independen mengenai laporan itu.

"Sekitar 70 mayat, sebagian besar ditembak di kepala. Saat ini dikumpulkan dan dikirim ke rumah sakit National Raqqa," kata salah seorang aktivis mengatakan.

"Banyak dari mereka yang dieksekusi mengalami luka-luka dalam pertempuran itu. Front al-Nusra dan Ahrar al-Sham mempunyai ideologis mirip dengan ISIL dan tidak bermasalah," tambahnya.

Pertempuran semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir antara fraksi saingan utama yang memimpin pemberontakan mematikan di Suriah.

Rivalitas dan pertikaian bukan hal baru di antara kelompok-kelompok Takfiri ini. Namun, pertempuran terbaru berlangsung dalam skala yang lebih besar.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan pada hari Minggu, 12/01/14, bahwa sekitar 700 Takfiri tewas dalam pertempuran hanya dalam sembilan hari terakhir.

Kelompok-kelompok Takfiri saling bertentangan dalam berbagai ideologi dan sama-sama mengklaim paling mewakili Ahli Sunnah, dan mereka semua melakukan banyak kekejaman terhadap rakyat Suriah.

Anehnya, lantaran rebutan wilayah paling Nyunnah, mereka berbalik melawan satu sama lain, menggorok leher satu sama lain untuk menanam saham mendirikan apa yang mereka sebut sebagai negara "Islam" di Suriah.

Di antara mereka dilaporkan dieksekusi pada akhir pekan adalah Abu Saad al-Hadram, komandan Front al-Nusra di provinsi Raqqa yang ditangkap ISIL beberapa bulan lalu karena rivalitas antara ISIL dan al-Nusra, kata sumber-sumber oposisi.

Raqqa terletak di Sungai Efrat, 385 km (240 mil) timur laut dari Damaskus, merupakan kota yang paling signifikan dan sepenuhnya jatuh ke tangan Takfiri sejak perang dimulai di Suriah.

Sebuah pernyataan ISIL meminta suku-suku di Raqqa untuk menarik anggotanya supaya tidak anti-ISIL, dan mengatakan serangan terhadap kelompok itu dirancang untuk menghancurkan inti kekhalifahan, dan mempromosikan sistem kafir sebagai alternatif.

ISIL ditarik keluar dari Raqqa dan kota-kota lain di Suriah utara bulan ini setelah aliansi Takfiri ekstremis menyerang benteng, mengambil alih wilayah dan meningkatnya kebencian populer terhadap komandan kelompok itu.

Pembantaian ISIL terhadap Takfiri lain dan pemaksaan interpretasi yang ketat dari hukum mereka membuat kebencian masyarakat dan kelompok Takfiri lain.

Tapi ISIL kembali merebut Raqqa dalam beberapa hari terakhir dengan mengerahkan kekuatan termasuk para penembak jitu, unit komando truk-mount dan pelaku bom bunuh diri.

Sumber-sumber oposisi mengatakan, keahlian komandan asing, termasuk tokoh senior yang dikenal sebagai Omar al-Shishani sangat berpengaruh atas kemajuan ISIL.

Di provinsi Aleppo barat dari Raqqa, para aktivis mengatakan, ISIL telah kembali merebut beberapa pedesaan, termasuk Hreitan dan Basraton, di mana ISIL menewaskan seorang komandan senior dari Brigade Nour al-Din Zanki, unit kunci dalam Tentara Mujahidin yang baru dibentuk, yang memerangi ISIL di Aleppo.

ISIL Buka Kantor di Aleppo untuk Merekrut Front Islam

ISIL
ISIL
Kelompok Takfiri al-Qaeda dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) mendirikan kantor di pinggiran Aleppo, di Utara Suriah untuk merekrut para anggota yang membelot dari kelompok saingannya, terutama dari Font Islam.

ISIL pada Senin, 13/01/14, mengumumkan bahwa mereka telah membuka kantor khusus di Haritan, di pinggiran Aleppo untuk merekrut anggota Front Islam yang baru saja dipisahkan dari kelompok tersebut.

Dalam 24 jam terakhir, beberapa laporan media mengatakan, Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal telah melakukan beberapa pertemuan dengan rekan-rekan Arab dan Turki, di kediamannya di Paris untuk menyelamatkan oposisi Koalisi Nasional Suriah (SNC).

Menteri luar negeri Arab Saudi bertemu dengan Kepala SNC Ahmad Jarba, Qatar, UEA, Mesir, Yordania dan Turki di rumahnya di Paris, demikian situs berbahasa Arab Day Press news melaporkan, Senin, 13/01/14.

"Pada pertemuan ini, berbagai masalah berusaha dibahas, termasuk upaya untuk menyatukan kelompok-kelompok oposisi Suriah dan Koalisi Nasional Suriah. Dan terbaru, kontak Menteri Luar Negeri Qatar Khaled al-Atiyyeh dengan kelompok oposisi untuk membawa sudut pandang mereka satu sama lain dan memfasilitasi kesatuan SNC," demikian Day Press News mengutip sumber-sumber diplomatik Arab.

Di tempat lain, ISIL dan Tentara Bebas Suriah (FSA) terus bentrok dengan kalompok lain di pinggiran Idlib.

Berbagai daerah dan desa-desa Jasr al-Shaqour di Idlib menjadi saksi adegan bentrokan berat antara ISIL dan milisi FSA dan milisi lain pada hari Ahad.

ISIL membantai 700 anggota Takfiri saingan di Suriah, demikian beberapa media melaporkan. Anak bejat yang lahir dari rahim haram al-Qaeda, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) mengekskusi setidaknya 700 anggota Takfiri saingannya termasuk FSA, front al-Nusra, Brigade Ahrar al-Sham dan Tentara Mujahidin dalam pertikaian dan sengketa memperebutkan siapa paling nyunnah diantara mereka.

Sementara itu, tentara Suriah menghancurkan serangan pemberontak bersenjata di beberapa wilayah Idlib, termasuk di korta Sarjeh dekat kota Saraqeb dan desa Basida di Ma'areh al-Nauman.

Di tempat lain, tentara Suriah kembali menguasai wilayah strategis dan jalan raya internasional di Deir Ezzur di Suriah Timur.


ISIL Serang Pusat FSA di Hama, Suriah Tengah

Perang antar Takfiri
Perang antar Takfiri
Kelompok Takfiri al-Qaeda dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menyerang sebuah pusat pertemuan Tentara Bebas Suriah (FSA) di Suriah Tengah.

Bentrokan berat antara ISIL dengan pemberontak bersenjata FSA pecah di pedesaan Timur Hama, Suriah Tengah, demikian Fars News Agency melaporkan, Senin, 13/01/14.

Sampai berita ini diturunkan, belum pernah ada laporan mengenai jumlah korban atau kerusakan properti akibat bentrokan tersebut.

FSA dan kelompok militan lainnya, terutama dari Front Islam memerangi ISIL di berbagai bagian negara Suriah. Dan Pertikaian antar Takfiri mencapai klimaksnya pekan ini, ketika ISIL yang juga didukung Saudi terpaksa menarik diri dari sejumlah posisi strategis dan pusat komando, di Raqa.

Di tempat lain, ISIL dan Tentara Bebas Suriah (FSA) terus bentrok dengan kalompok lain di pinggiran Idlib.

Berbagai daerah dan desa-desa Jasr al-Shaqour di Idlib menjadi saksi adegan bentrokan berat antara ISIL dan milisi FSA serta milisi lain pada hari Ahad.

ISIL membantai 700 anggota Takfiri saingan di Suriah, termasuk FSA, front al-Nusra, Brigade Ahrar al-Sham dan Tentara Mujahidin dalam pertikaian dan sengketa memperebutkan siapa paling nyunnah diantara mereka.

ISIL Eksekusi Komandan Front al-Nusra

Kelompok Takfiri al-Qaeda, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa mereka telah mengeksekusi pemimpin Front al-Nusra di Timur laut Suriah.

Abu Saad al-Hazrami, komandan tinggi Front al-Nusra tewas dieksekusi oleh ISIL di Raqqa di Timur laut Suriah, demikian pernyataan itu diumumkan, Senin, 13/01/14.

Pernyataan ISIL juga mengatakan al-Hazrami dibunuh lantaran melakukan penghujatan. Tidak jelas makna penghujatan tersebut.

Eksekusi terhadap al-azrami dilakukan setelah ISIL berhasil menguasai sebagian besar wilayah Raqqa yang sebelumnya diserbu oleh saudara kandungnya dari Front al-Nusra.

Berbicara pada kondisi anonimitas, anggota dari Observatorium Hak Asasi Manusia berbasis di London mengatakan lebih dari 100 militan al-Qaeda dari Front al-Nusra dan Brigade Ahrar al-Sham dieksekusi ISIL dalam pertikaian tersebut.

Sumber : http://www.islamtimes.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...