Jumat, 07 Februari 2014

BBC, "Benar-Benar Curang"

BBC 1

Masih segar dalam ingatan, di tahun 2012 BBC pernah mengunggah foto yang menyayat hati; seorang anak yang berlari di antara barisan mayat berkafan yang jumlahnya mungkin ratusan bahkan ribuan orang. Meski mengakui bahwa foto tersebut belum diverifikasi, BBC berusaha menggiring opini dunia bahwa foto itu adalah korban tragedi Houla. 
 
Kemudian, foto itu disebarluaskan dengan begitu gencar ke seluruh dunia oleh media dengan narasi: “Kekejaman Assad membantai rakyatnya”. Sontak dunia mengutuk Assad, seruan jihad dikumandangkan, penggalangan dana untuk rakyat Suriah digelar, dan alhasil, dengan propaganda seperti ini dampaknya begitu luas sampai di Indonesia, yang perlahan mulai didera gelombang sekterian. Sayang sekali, foto yang digunakan oleh BBC adalah  foto korban pembantaian di Irak pada tahun 2003.

Fotografer yang mengambil gambar asli itu, Marco Di Lauro, memposting di halaman Facebook-nya, “Seseorang telah menggunakan foto saya sebagai propaganda terhadap pemerintah Suriah untuk membuktikan pembantaian.”


Begitu juga dalam memilih teks yang digunakan untuk mengungkapkan suatu peristiwa/ konflik, tak jarang BBC terlalu gegabah (atau mungkin disengaja?). Misalnya, ketika ISIS mendeklarasikan berdirinya negara Islam di Fallujah setelah menguasai kota tersebut, judul yang dipilih BBC adalah “Iraq Conflict: Sunni Fighters control all of Falluja” Apakah ISIS dan aliansinya mewakili Sunni? Tentu tidak, namun BBC, dengan penuh percaya diri  ikut  berdagang produk Sunni – Syiah. Seolah  - olah perang di Irak adalah perang Sunni- Syiah. Fenomena apa ini? Apakah Barat sudah sedemikian peduli pada umat Islam?

Dan baru- baru ini, BBC pun kembali menelurkan cerita tentang ‘kekejaman rezim Assad’, yang dengan bengis membunuhi warga sipil di Allepo dengan bom barrel. Menurut BBC, bom barrel tersebut di jatuhkan dari helikopter hingga membunuh 90 orang. Dari penggambaran berita oleh BBC, hampir selalu mengarah pada kebrutalan Assad membunuhi rakyatnya, dan menariknya hal ini terus menerus diulang- ulang dalam berbagai peristiwa yang berbeda. Mungkin, ketika kita bersikap kritis lambat laun akan timbul pertanyaan; “Apa tujuan Assad membunuhi rakyatnya selama tiga tahun? Apakah Assad hendak menjadi pemimpin tanpa rakyat di negaranya?”

Ketika terjadi konfrontasi antara pihak Tentara Suriah dengan pemberontak, lalu timbul korban dari kalangan rakyat yang tidak berdosa;  ”Apakah ini berarti Assad membunuhi rakyatnya melalui Tentara Suriah?”

Sebagaimana telah berlalu di tahun yang lalu tentang tuduhan kepada pemerintah Suriah atas  penggunaan senjata kimia yang hampir mengundang intervensi militer AS, maka tuduhan penggunaan bom barrel di Allepo ini sudah mulai di desas – desuskan lagi sejak bulan Desember 2013, yang merupakan waktu di ambang perundingan Jenewa II. Mengingat foto – foto sadis yang mendadak tersebar luas dua hari sebelum perundingan tersebut di mulai (yang bahkan oleh BBC disediakan file laporan dalam bentuk PDF) dan ternyata palsu dan dibantah langsung oleh Departemen Kehakiman Suriah, maka kasus bom barrel ini pun harus dikaji lebih mendalam lagi.

Untuk itu, perlu kiranya kita mengetahui langkah apa saja yang dilakukan oleh pemerintah Suriah dalam melayani rakyatnya di Allepo. Menteri Kesehatan, Saad al -Nayef mengungkapkan selama tahun 2103, pemerintah mengirim 484 tenaga medis, juga obat -obatan ke seluruh penjuru Suriah termasuk ke Aleppo guna menjamin kebutuhan warganya. Rumah sakit umum yang masih beroperasi, senantiasa dijaga ketersediaan obat – obatan dan peralatan medisnya.

Dengan fakta ini, maka mungkin kita akan bertanya kembali; “Untuk apa pemerintah Suriah mengirimkan tenaga medis, mengirimkan obat – obatan ke Allepo jika kemudian mereka membunuhi rakyatnya sendiri dengan menjatuhkan bom barrel?

Mengenal bom barrel

Sebelumnya, merujuk  pada pemaparan Wikipedia  ketika mencari referensi untuk mendefinisikan ‘bom barrel’, disebutkan bahwa bom barrel adalah salah satu bom yang sudah di ‘improvisasi’ dan digunakan oleh Tentara Udara Suriah selama perang sipil dan dijatuhkan dari helikopter. Bom tersebut, yang telah dilengkapi dengan minyak jenis ammonium nitrat  akan menghasilkan ledakan yang dahsyat. Dipilihnya bom barrel ini adalah karena prosesnya pembuatannya lebih mudah dan murah, sebagaimana Wikipedia merujuk pada pernyataan SNC (Bahkan Wikipedia pun pro pemberontak Suriah. :D)

Analisis video bom barrel dibawah ini, dikutip dari RT.  Dalam mendukung propaganda pemberontak, ‘video bom barrel oleh Tentara Suriah’ diunggah oleh banyak media termasuk di jejaring sosial.
A cursory dissection of the video trash that has flooded the TV channels has revealed that civilians, including journalists, are big suckers for all things military, especially blood & horror:
1. Mistaken identity: upon closer look, it turned out that the aircraft in question were not MIGs and the munitions were not ‘barrel bombs’: ‘a number of videos marked as barrel bombs that were clearly L-39s (mislabeled as MiGs) dropping OFABs (small bombs), so expect there will be a number of videos mislabeled as such in the future as well.’

2. There were all types of barrels paraded in front of the TV cameras, but none of that makeshift junk would qualify as auxiliary ordnance to be installed & released from any state of the art supersonic jet fighter. Otherwise ‘barrel bombs’ would have been used instead of JDAMs (Joint Direct Attack Munitions) as a weapon of choice for airstrikes by the US in Iraq, Afghanistan & Pakistan.

3. However, all those clunky barrels perfectly fit the description of IEDs found in explosives manuals, which are extolled and promoted by jihadist websites.
Naturally, when Syrian Armed Forces defuse terrorists’ IEDs, there’s a possibility they might drop the barrels – with or without explosives – back on their perpetrators. Civilians call it returning a favor; the military tags it ‘returning fire’.
Pertama adalah kesalahan mengidentifikasi pesawat. Menurut pengamatan, pesawat yang diklaim milik pemerintah Suriah untuk menjatuhkan bom barrel tersebut bukanlah pesawat type MIGs melainkan type L- 39s. Sedangkan amunisi yang dikatakan sebagai bom barrel, ternyata bukanlah bom barrel jika dilihat dari ukurannya. Yang dijatuhkan dalam video tersebut adalah OFABs atau bom kecil. Kesalahan identifikasi yang terungkap dari video ini, mirip dengan kesalahan identifikasi oleh BBC saat menggunakan foto korban pembantaian di Irak sebagai korban atas tragedi Houla.

Kedua, dari banyaknya kasus bom barrel yang terjadi di berbagai belahan dunia, belum pernah terungkap ada bom barrel yang dijatuhkan dari jet tempur. Sebabnya, belum tersedia tekhnologi tambahan yang diaplikasikan pada pesawat tempur yang memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai ‘pembawa’ bom barrel.

Dilain pihak, dalam video yang wara - wiri secara masif, yang terlihat sebagai  ledakan bom barrel justru terlihat seperti IED ( peledak manual/ rakitan)  yang sering di sebarluaskan untuk ‘mengkampanyekan’ kemampuan/ kehebatan pemberontak Suriah pada situs – situs yang berlabel jihad. IED atau Improvised Explosive Device berarti  alat peledak yang diimprovisasi seseuai keadaan, atau lebih populer dengan sebutan bom rakitan. Alat ini bisa dibuat dari berbagai macam peledak, bisa dikombinasikan dengan racun kimia, racun biologis, atau materi radiologi. Alat peledak ini juga populer dengan sebutan bom pinggir jalan karena seringkali bom rakitan tersebut oleh ‘mujahidin’ diletakkan di pinggir jalan menargetkan konvoi militer lawannya. IED merupakan alat peledak yang sederhana yang mudah dibuat namun sangat efektif. Di Irak, IED menjadi pembunuh no.1 tentara Amerika.

Foto Palsu Lagikah?
 
Berita BBC tentang bom barrel diupload tanggal 2 Feb. Foto yang digunakan (yang juga kami pakai di artikel ini), ternyata juga foto yang dipakai oleh Cairo Post saat memberitakan bom di Baghdad, diupload tanggal 30 Januari. Jadi, itu foto Aleppo atau Baghdad?

Dari Houla hingga bom barrel, teridentifikasi bahwa BBC, benar – benar curang.  

Source : LiputanIslam/rt/bbc/wikipedia/ AF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...