Pemetaan per akhir Desember 2013-awal Januari 2014 |
Keterangan warna dan simbol untuk pemetaan di atas |
Penguasaan dominan Pasukan Pemerintah Suriah dan aliansi:
Pada pemetaan kita dapat melihat bahwa Pasukan
Pemerintah Suriah (Syrian Arab Army-SAA) bersama dengan Front militansi
Nasional (National Defence Forces-NDF) yang beraliansi dengan Front
Druze Fighter (DF), Christian Phalange (Asyirian Kataeb), sayap
bersenjata dari SSNP (Syrian Socialist National Party), Hizbullah,
Brigade Abu Al-Fadel Al-Abbas, Faksi bersenjata Syrian Resistance, dan
lain-lain mengontrol sebagian besar wilayah Barat Suriah, dari Provinsi
Swaidiya, provinsi Dar’a, Provinsi Damaskus, Provinsi Homs, Provinsi
Hama(h), Provinsi Tartarus, Provinsi Ladiqiyah, Provinsi Idlib, dan
sebagian Provinsi Aleppo.
Penguasaan dominan Formasi kelompok Oposisi:
Sedang Kelompok Oposisi Suriah, baik yang moderat
maupun kelompok campuran, yang antara lain adalah Free Syrian Army
(FSA), Syrian Revolution Front (SRF), Jaish al Mujahedeen (JAM), dan
Islamic Front (IF), mengontrol sebagian wilayah selatan dari Provinsi
Dar’a, sebelah Barat Damaskus yang berbatasan dengan Lebanon (termasuk
posisi-posisi yang terkepung di Damaskus), sedikit area di sebelah barat
dan Utara Provinsi Homs yang berbatasan dengan Provinsi Hamah, sebelah
utara Provinsi Hamah, sedikit area di wilayah Utara Ladiqiyah, Sebagian
wilayah Idlib, Sebagian wilayah Provinsi Aleppo, sebelah Utara dan
Selatan Provinsi Raqa, dan separuh Provinsi Deir az-Zawr.
Penguasaan dominan Fromasi Pan-Salafist (ISIS, Jabhat al Nusra, dll):
Kelompok Pan-salafist, yang terdiri dari kelompok
Islamic State Iraq ash Syam (ISIS), Jabhat al-Nusra dan aliansinya,
mengontrol wilayah-wilayah antara lain sebagian wilayah di Provinsi
Aleppo, sebagian wilayah di Provinsi Raqa, sebagian di wilayah Deir
Az-Zawr dan sebelah selatan Provinsi Hasakah.
Penguasaan dominan Gerilyawan Kurdi (YPG) dengan aliansinya:
Gerilyawan Kurdi yang tergabung dalam Unit
Perlindungan Populer (Yekineyen Parastina Gel-YPG) yang beraliansi
dengan faksi bersenjata Jabhat al-Akrad, Christian Phalange, Druze
fighter, dan pejuang dari suku-suku Arab, mengontrol sebagian besar
wilayah perbatasan Suriah-Turki, di sebelah Utara Suriah, yang antara
lain di Provinsi Hasakah, wilayah Kobane (Provinsi Raqqa), dan wilayah
Afrin Provinsi Aleppo.
Analisis:
Dilihat dari pemetaan sebaran demikian, maka wajar
jika saat ini dominan pertempuran yang dihadapi Pasukan Pemerintah
Suriah sebagian besar adalah berhadapan dengan aliansi Kelompok-kelompok
Oposisi di Damaskus, Swaidya, Dar’a, Ladiqiya, Idlib, dan Hamah.
Kecuali di Provinsi Aleppo (di Aleppo ada garis bentur dengan wilayah
dominasi kelompok-kelompok Pan-Salafist);
Sedang kelompok Oposisi dilain pihak, pada wilayah
yang berbatasan dengan wilayah dominasi gerakan Pan-Salafist, mereka
berhadapan dengan Kelompok ISIS dan aliansinya, dengan disisi lain
kelompok-kelompok gerakan Pan-Salafist (ISIS, Jabhat al Nusra, dll),
khusus terkait wilayah otonomi Kurdi, mereka berkolaborasi dengan faksi
bersenjata dari Islamic Front dalam pertempuran mereka melawan
gerilyawan Kurdi (YPG dan aliansinya) di sebagian besar wilayah Utara
dan garis perbatasan Turki-Suriah.
Topik menarik yang diangkat seiring berlangsungnya Konverensi Jenewa 2:
Michel Kilo, dalam
kapasitas sebagai pemimpin dari “Forum Demokrasi”, sebuah delegasi
kelompok oposisi internal dalam pembicaraan di konverensi Jenewa 2,
mengatakan bahwa pihak oposisi sedang mempersiapkan kasus yang ia
katakan sebagai adanya kerja-sama antara Pemerintah Suriah dengan
kelompok teroris, diantaranya adalah Kelompok Islamic State Iraq ash
Syam, dengan menekankan melalui pertanyaan;
“Jika mereka (Pasukan
Pemerintah Suriah) tidak bekerjasama dengan kelompok ISIS, maka,
mengapa yang di bom (melalui serangan udara) hanya basis-basis kelompok
Oposisi – sedang untuk basis-basis kelompok ISIS pemboman tidak
dilakukan?.”
Editor: Menelusur pada pemetaan
garis bentur dominan, kecuali terhadap serangan langsung yang
dilancarkan kelompok Pan-Salafist ke basis-basis pertahanan Pasukan
Pemerintah (Basis-basis pertahanan, markas resimen dan Brigade, penjara
Pusat Aleppo, support artillery untuk counter attack, wilayah-wilayah
yang sedang dalam operasi militer, dll), dari sudut pandangmiliter
adalah lebih strategis bagi Pasukan Pemerintah Suriah untuk lebih
berfokus menghadapi kelompok Oposisi Suriah (yang berkekuatan diatas
kelompok Pan-Salafist), dengan disisi lain membiarkan untuk sementara
pertempuran yang berlangsung antara Kelompok Oposisi melawan
kelompok-kelompok militan bersenjata dari gerakan Pan-Salafist (ISIS,
Jabhat al Nusra, dll) di garis belakang wilayah mereka.
Atau dengan kata lain, menghadapi formasi yang lebih besar terlebih dahulu, dengan yang kecil untuk dihadapi kemudian.
Pemetaan per 1 Februari 2014 |
Pemetaan rinci: Per 28 Januari 2014 dapat dilihat pada link dibawah ini
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/88/Syrian_civil_war.png
http://voricomrade.wordpress.com/
http://voricomrade.wordpress.com/
Konflik di Suriah ini sungguh tragis, sudah seperti pembantain warganya sendiri. Korban anak-anak dan warga sipil. Justru anehnya bantuan dari negara negara kuat seperti Iran dan Rusia menambah kekuatan untuk menyerang.
BalasHapusMasyarakat dunia mengecam karena ini sudah di luar batas "kemanusiaan"