Dalam pembicaraannya dengan Hassan Rouhani, Erdogan menyatakan, ”Kelompok-kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam, sejatinya tidak berkaitan dengan Islam sama sekali. Mustahil Islam mengajarkan untuk membunuh orang-orang tak berdosa dengan cara biadab.”
Perdana Menteri Turki tampaknya berniat mengambil tempat di jajaran para pendukung Bashar Assad. Dia berkata, ”Kami akan memperluas kerjasama dengan Iran untuk menghadapi kelompok-kelompok teroris.”
Erdogan juga bertemu dengan Ayatullah Khamenei. Yang menarik, hanya sesaat setelah pertemuan ini, tersiar berita tentang digempurnya daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak Suriah yang terkait Al Qaida, ISIL, oleh jet-jet tempur Turki.
Terkait serangan udara ini, militer Turki menyatakan, ”Hari ini (29/1), sebuah pesawat tempur Turki membombardir kawasan utara Suriah yang diduduki ISIL. Pesawat-pesawat F-16 Turki juga menghancurkan sejumlah kendaraan milik ISIL, hingga menyebabkan kerugian besar pada kelompok teroris ini.”
Dalam pernyataan ini ditegaskan kemungkinan dilakukannya operasi-operasi militer susulan serupa.
Rouhani: Iran-Turki Hancurkan Terorisme
Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan perlunya hubungan yang erat
antara Iran dan Turki untuk menghancurkan terorisme di kawasan Timur
Tengah. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan PM Turki Recep
Tayyep Erdogan, Rabu (29/1).
“Peningkatan hubungan antara Republik Islam Iran dengan Turki sebagai
2 negara kuat di kawasan, akan membuat frustasi para teroris,” kata
Rouhani.
“Kami (Iran dan Turki) memiliki pandangan yang sama tentang isu-isu
penting di kawasan termasuk perang melawan terorisme dan ekstrimisme,”
tambah Rouhani.
Rouhani juga menambahkan bahwa Iran dan Turki telah saling bertukar
pandangan mengenai konflik Suriah dan sepakat untuk membantu rakyat
Suriah dengan bantuan kemanusiaan dalam upaya menyelesaikan salah satu
bagian dari masalah yang dihadapi rakyat Suriah. Kedua negara juga
sepakat bahwa hanya rakyat Suriah yang berhak menentukan nasib negara
mereka.
Rouhani juga menyerukan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara di
segala sektor termasuk konstruksi, pembangkit energi, penyulingan
minyak, industri dan kerjasama di bidang migas.
Sementara itu PM Erdogan kembali menegaskan bahwa Turki berniat untuk
meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara hingga mencapai $30
miliar pada tahun 2015 mendatang. Sebagaimana Rouhani, Erdogan juga
menegaskan sikap Turki untuk bekerjasama dengan Iran memerangi
terorisme.
Pada akhir pertemuan, Rouhani dan Erdogan menandatangani dokumen
pembentukan Dewan Tinggi Kerjasama Politik Iran dan Turki. Bada.
Erdogan mengakhiri kunjungan resminya di Iran dan kembali ke Turki
pada hari Rabu (29/1). Selama di Iran ia juga bertemu dengan pemimpin
tertinggi Iran Ayatollah Khamenei dan Wapres Es’haq Jahangiri.
Erdogan: Iran Adalah Rumah Kedua
Dalam pertemuannya dengan Ayatollah Khamenei, hari RAbu (29/1),
Erdogan memuji Iran seraya menyebutnya sebagai “rumah kedua”-nya.
“Kami menganggap Iran sebagai rumah kedua kami,” kata Erdogan.
Erdogan menyatakan harapannya bahwa hubungan kedua negara dapat
semakin berkembang dan menjadi contoh yang bermanfaat bagi kawasan dan
dunia. Selanjutnya Erdogan menyebutkan bahwa pertemuan-pertemuan
bilateral kedua negara akan terus dilakukan untuk merealisasikan tekad
peningkatan hubungan kedua negara.
Di sisi lain Khamenei menggambarkan hubungan kedua negara saat ini sebagai “paling erat dalama beberapa abad terakhir”.
“Kemampuan yang besar dari kedua negara sangat sesuai sebagai dasar
untuk meningkatkan hubungan keduanya. Kesempatan yang ada harus
digunakan setepat-tepatnya,” kata Ayatollah Khamenei.
Source : liputanislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...