Moallem Di Jenewa: Mari Bersatu Perangi Terorisme. |
Menteri al – Moallem, pada sesi pembukaan konferensi, menyatakan;
Saudara-saudara,
Atas nama Suriah, Suriah yang penuh dengan kisah sejarah selama tujuh
ribu tahun. Republik Suriah, sebuah negara sipil dengan perwakilan yang
duduk di ruangan ini, telah mencoba untuk membawa Suriah kembali ke
abad pertengahan. Saya belum pernah berada dalam posisi yang sebegini
sulit, saya dan delegasi membawa beban tiga tahun kesulitan yang dialami
oleh rekan-rekan senegara saya – darah para martir kami, air mata duka
kami, penderitaan keluarga yang menunggu kabar dari orang yang mereka
cintai, yang diculik atau hilang, tangisan anak-anak kami yang berjari
lembut dan menjadi sasaran penembakan di kelas mereka, harapan seluruh
generasi yang melihat kehancuran di depan mata mereka, keberanian ibu
dan ayah yang telah mengirim semua anak-anak mereka untuk membela negara
kami, keluarga yang berduka karena rumahnya telah hancur dan sekarang
terpaksa mengungsi atau menjadi pengungsi.
Saya dan delegasi saya datang membawa harapan untuk bangsa di tahun yang akan datang
Saya dan delegasi saya juga membawa harapan bangsa saya untuk tahun
yang akan datang –hak setiap anak untuk aman pergi ke sekolah, hak
perempuan untuk keluar rumah mereka tanpa takut diculik, dibunuh atau
diperkosa. Mimpi pemuda kami untuk mengembangkan potensi mereka yang
besar, kembalinya keamanan sehingga setiap orang dapat meninggalkan
keluarganya dengan aman dan yakin bahwa ia akan kembali .
Akhirnya, hari ini adalah saat dimana kebenaran, kebenaran yang
sayangnya – banyak pihak menggunakan cara sistematis untuk menguburnya
dengan serangkaian kampanye miss-informasi, penipuan dan rangkaian
provokasi yang mengarah kepada pembunuhan dan teror. Kebenaran tidak
akan terkubur, kebenaran sungguh jelas dan bisa disaksikan oleh semua
orang – inilah delegasi Republik Arab Suriah mewakili rakyat Suriah,
pemerintah, negara, Angkatan Darat dan Presiden – Bashar al – Assad.
Hal yang disesalkan adalah, telah duduk di sini diantara
kita, perwakilan dari negara-negara yang bersimbah darah rakyat Suriah.
Hal ini sangat kami sesalkan, wahai para hadirin yang saya muliakan,
yang duduk diantara kita hari ini di ruangan ini, adalah perwakilan
dari negara-negara yang tangannya bersimbah darah rakyat Suriah,
negara-negara yang telah mengekspor terorisme bersamaan dengan grasi
bagi para pelaku, seolah-olah Allah yang memberikan hak kepada mereka
untuk menentukan siapa yang akan masuk surga dan siapa yang akan masuk
ke neraka. Negara-negara yang telah menghalangi orang orang beriman
mengunjungi tempat-tempat ibadah suci sementara mereka bersekongkol,
mendukung, dan membiayai teroris.
Negara-negara yang tanpa malu-malu mengajari kami tentang demokrasi,
pembangunan dan kemajuan sementara mereka justru tenggelam dalam
kebodohan dan aturan-aturan abad pertengahan. Negara-negara yang
menjadikan tanah dan isinya sebagai hak milik mereka sepenuhnya, raja
dan pangeran yang memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan kekayaan
nasional mereka, memberikannya kepada rekan- rekan mereka.
Mereka mengajari Suriah, tentang budi luhur, tentang kesalehan,
tentang kedaulatan negara, mereka mengajari kami tentang kehormatan
sementara mereka sendiri tenggelam dalam lumpur perbudakan, pembunuhan
bayi dan praktek abad pertengahan lainnya. Setelah semua usaha mereka
gagal dan disusul dengan kegagalan berikutnya, topeng mereka jatuh,
wajah mereka bergetar, dan terungkaplah ambisi jahat mereka. Sebuah
keinginan untuk mendestabilisasi dan menghancurkan Suriah dengan
mengekspor produk nasional mereka yaitu terorisme. Mereka menggunakan
petrodolar mereka untuk membeli senjata, merekrut tentara bayaran dan
menutupi kebrutalan mereka dengan kebohongan dan kedok, yang mereka
sebut “revolusi Suriah yang akan memenuhi aspirasi rakyat Suriah’.
Saudara-saudara, sebagaimana yang telah terjadi dan terus mewabah di
Suriah–bagaimana bisa dikatakan mampu memenuhi aspirasi rakyat?
Bagaimana bisa teroris berkebangsaan Chechnya, Afghanistan, Arab
Saudi, Turki atau bahkan Perancis dan Inggris memenuhi aspirasi rakyat
Suriah? Dan dengan apa mereka melakukannya? Apakah untuk mendirikan
sebuah negara Islam yang hanya mengetahui Islam versi Wahabi?
Di Suriah, wanita hamil dibantai.
Di Suriah, hadirin yang saya muliakan, wanita sedang hamil dibantai
dan janin mereka dibunuh, perempuan diperkosa antara hidup dan mati,
dalam praktek begitu keji, begitu keji dan menjijikkan yang hanya
didapat dalam ajaran sesat mereka. Di Suriah, wahai hadirin yang saya
muliakan, laki-laki dibantai di depan anak-anak mereka atas nama
revolusi. Dan lebih buruk lagi, hal ini dilakukan di negeri kami
sementara anak-anak dari orang asing ini menyanyi dan menari. Di Suriah,
bagaimana mungkin seseorang disebut revolusioner jika didapati
(membelah dada) dan mengambil hati dari jenazah seorang pria – yang
mengaku dirinya mendukung kebebasan, mendukung demokrasi untuk
kehidupan yang lebih baik ?
Dengan dalih “Great Syrian Revolution”, warga sipil, pendeta,
perempuan dan anak-anak tewas, korban ledakan tanpa pandang bulu baik
itu di jalan-jalan dan bangunan terlepas dari apapun pandangan atau
ideologi politik mereka. Buku dan perpustakaan dibakar , kuburan yang
digali dan artefak dicuri. Atas nama revolusi, anak-anak dibunuh di
sekolah, begitu juga dengan mahasiswa di universitas-universitas mereka,
perempuan diperalat atas nama jihad al- nikah dan bentuk jahat
lainnya, masjid yang diserang saat jamaah berlutut untuk berdoa,
kepala terputus dan digantung di jalan-jalan, orang-orang yang dibakar
hidup-hidup.
Atas nama revolusi, ‘untuk membebaskan orang-orang Suriah yang tertindas dari rezim dan untuk menegakkan demokrasi’
apakah seorang ayah harus meledakkan diri bersama istri dan
anak-anaknya untuk mencegah penyusup asing masuk rumahnya ? Sebagian
besar dari kita di ruangan ini seorang ayah. Saya tanya Anda,”Apakah
yang akan memaksa seseorang untuk membunuh keluarganya sendiri untuk
melindungi mereka dari freedom fighting monster?” Inilah
yang terjadi di Adra, suatu tempat yang mungkin sebagian besar dari
Anda sekalian belum pernah mendengarnya, tapi disanalah alien
monsters yang sama menyerang, membunuh, menjarah , memenggal,
membantai, memperkosa dan membakar orang hidup-hidup. Anda pasti telah
mendengar kebrutalan ini, namun Anda tentunya mendengar pihak lain
bahwa kejahatan keji itu dilakukan oleh Angkatan Darat Suriah dan
pemerintah. Dan pada akhirnya ketika kebohongan luar biasa ini tidak
lagi dianggap, mereka menghentikan tayangan penipuan ini.
Kejahatan ini adalah perintah dari tuan mereka, yaitu negara-negara
yang mempelopori perang melawan Suriah, berusaha untuk meningkatkan
pengaruh mereka di kawasan dengan suap dan uang, mengekspor monster
manusia yang telah tercuci otaknya dengan ideologi Wahabi yang
menjijikkan, semuanya terjadi dengan mengorbankan darah rakyat Suriah.
Di posisi ini, Anda semua telah mengetahui dengan jelas seperti halnya
yang saya ketahui, bahwa apa yang mereka lakukan tidak hanya akan
berhenti sampai di Suriah kendatipun mereka yang duduk di ruangan ini
menampik ataupun menganggap dirinya kebal.
Saudara-saudara, Anda semua telah mendengar sesuatu yang mustahil.
Negara-negara tetangga yang berbagi perbatasan dengan kami, selama
bertahun-tahun menjadi tetangga yang baik dan melewati masa-masa yang
penuh dengan tantangan. Sayangnya kini mereka telah menjauh dari
hubungan baik itu. Di sebelah Utara ada backstabbers
(penghianat – menusuk dari belakang), di sebelah Barat ada pengamat yang
berdiam diri meskipun mengetahui kebenaran, tetangga yang lemah di
Selatan dan terbiasa melakukan tawar menawar dengan pihak lain, di
sebelah Timur masih belum pulih dari plot jahat yang berusaha
menghancurkannya bersama dengan Suriah. (Catatan redaksi: yang dimaksud
tetangga di sebelah utara adalah Turki, di sebelah barat adalah
Yordania, di selatan adalah Palestina dan Lebanon, dan di sebelah timur
adalah Irak.)
Derita dan kehancuran yang melanda Suriah terjadi karena keputusan pemerintah Erdogan
Memang, penderitaan dan kehancuran yang melanda Suriah, sangat
mungkin disebabkan oleh keputusan pemerintah Erdogan untuk mengundang
dan menjamu para teroris kriminal sebelum mereka masuk ke Suriah. Jelas,
mereka tidak menyadari fakta bahwa sihir pada akhirnya akan mengenai
para penyihir, sekarang mereka mulai merasakan efek dari benih asam
yang telah ditaburkan. Terorisme ini tidak mengenal agama, dan setia
hanya kepada dirinya sendiri. Pemerintah Erdogan telah ceroboh-mengubah
Turki yang sebelumnya tidak memiliki masalah dengan kebijakan negara
tetangganya (a zero problems with its neighbours policy), menjadi negara
yang tidak memiliki empati atas kebijakan luar negeri– tidak adanya
upaya diplomasi (zero foreign policy and international diplomacy
altogether), sayangnya perubahan itu dilakukan tanpa adanya strategi
yang mumpuni.
Namun demikian mereka melanjutkan menapaki jalan palsu yang
mengerikan sebagaimana mimpi Sayyid Qutb dan Mohammad Abdel Wahab.
Mereka mendatangkan malapetaka di Tunisia, Libya, Mesir dan kemudian ke
Suriah, bertekad untuk mencapai ilusi yang ada di dalam pikiran tidak
waras mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka telah terbukti gagal,
mereka tetap masih bertekad untuk mengejarnya. Secara logika, hal ini
hanya cocok jika dikatakan sebagai kebodohan, karena jika Anda tidak
belajar dari sejarah, Anda akan melupakan masa kini dan sejarah telah
memberitahu kita: jika rumah tetangga Anda terbakar, tidak mungkin bagi Anda tetap merasa aman.
Beberapa tetangga kami mulai ikut “terbakar” dengan Suriah, sementara orang lain merekrut teroris dari seluruh dunia - dan di sini kita dihadapkan dengan standar ganda yang mengejutkan dan lucu. 83 bangsa bertempur di Suriah – tidak ada yang mencelanya, tidak ada yang mengutuknya, tak seorang pun yang mempertimbangkan kembali posisi mereka – dan mereka terus menyebutnya sebagai Revolusi Suriah yang mulia! Sementara ketika beberapa puluhan pejuang resisten muda mendukung Tentara Suriah di beberapa tempat, terjadi kepanikan dan tiba-tiba mereka hendak melakukan intervensi militer.
Beberapa tetangga kami mulai ikut “terbakar” dengan Suriah, sementara orang lain merekrut teroris dari seluruh dunia - dan di sini kita dihadapkan dengan standar ganda yang mengejutkan dan lucu. 83 bangsa bertempur di Suriah – tidak ada yang mencelanya, tidak ada yang mengutuknya, tak seorang pun yang mempertimbangkan kembali posisi mereka – dan mereka terus menyebutnya sebagai Revolusi Suriah yang mulia! Sementara ketika beberapa puluhan pejuang resisten muda mendukung Tentara Suriah di beberapa tempat, terjadi kepanikan dan tiba-tiba mereka hendak melakukan intervensi militer.
Di sini saya menegaskan, Suriah–negara yang berdaulat dan mandiri,
akan terus melakukan apa pun untuk membela diri dengan cara apapun yang
dianggap perlu, tanpa membayar sedikit pun agar diperhatikan dalam
setiap keributan, pembatalan, pernyataan atau posisi diungkapkan oleh
orang lain. Inilah keputusan negara Suriah yang berdaulat untuk
selamanya.
Mereka memberlakukan sanksi terhadap makanan, roti dan susu anak-anak kami.
Menghadapi semua kenyataan ini, rakyat Suriah tetap teguh, dan
karenanya mereka lalu menjatuhkan sanksi terhadap makanan kami, roti dan
susu anak-anak kami. Karena kelaparan, para penduduk akhirnya
menderita penyakit dan meninggal – di bawah ketidakadilan sanksi
tersebut. Pada saat yang sama, pabrik dijarah dan dibakar, makanan dan
industri farmasi dilumpuhkan, rumah sakit dan pusat kesehatan hancur,
rel kereta api dan jalur listrik disabotase, dan bahkan tempat ibadah
kami – Kristen dan Muslim – pun tak luput terorisme mereka .
Ketika semua ini gagal, Amerika mengancam akan menyerang Suriah,
berkomplot dengan sekutu-sekutunya, Barat dan Arab, dalihnya tentang
penggunaan senjata kimia yang bahkan gagal meyakinkan masyarakatnya
sendiri [bahwa pemerintah Suriah yang melakukannya] apalagi meyakinkan
kami. Negara-negara yang merayakan demokrasi, kebebasan dan hak asasi
manusia sayangnya hanya memilih untuk berbicara dengan bahasa darah,
perang, kolonialisme dan hegemoni. Demokrasi disandingkan dengan api,
kebebasan dengan pesawat tempur dan hak asasi manusia dengan membunuh
manusia, karena mereka telah terbiasa dengan dunia yang menerima dan
melakukan apa yang mereka tawarkan: jika mereka menginginkan sesuatu,
itu akan terjadi, jika mereka tidak menginginkannya, maka hal itu tidak
akan terjadi. Mereka telah lupa bahwa para pelaku yang meledakkan diri
di New York mengikuti doktrin yang sama dan berasal dari sumber yang
sama seperti yang meledakkan diri di Suriah. Mereka telah lupa bahwa
teroris yang berada di Amerika kemarin telah berada di Suriah hari ini,
dan siapa yang tahu dimana para teroris itu akan berada besok. Yang
pasti, bagaimanapun juga terorisme ini tidak akan berhenti di sampai
sini. Afghanistan adalah sebuah pelajaran yang ideal bagi siapa saja
yang ingin belajar – siapa pun ! Sayangnya, sebagian besar orang tidak
ingin belajar, baik Amerika maupun beberapa negara-negara barat yang
‘beradab’ meskipun fakta bahwa mereka semua telah merasakan rasa pahit
terorisme di masa lalu.
Dan kemudian tiba-tiba mereka menjadi “Sahabat Suriah’. Empat dari
‘teman’ yang otokratis, monarki penindas yang tidak tahu apa apa tentang
negara sipil atau demokrasi, sementara yang lainnya adalah kekuatan
kolonial yang sama yang menjajah, menjarah dan memecah Suriah seratus
tahun yang lalu. Ini disebut ‘teman’ dan sekarang mengadakan konferensi
secara terbuka untuk menyatakan persahabatan mereka dengan orang-orang
Suriah, sementara diam-diam mereka memfasilitasi terosisme yang menjadi
sebab atas kesulitan mereka dan menghancurkan mata pencaharian mereka.
Mereka secara terbuka mengekspresikan kemarahan mereka atas penderitaan
kemanusiaan dari Suriah sementara dilain pihak mereka menipu masyarakat
internasional mengenai keterlibatan mereka. Jika Anda benar-benar
prihatin dengan situasi kemanusiaan di Suriah, Anda seharusnya
menghapus sanksi Anda pada ekonomi Suriah dengan mengangkat embargo, dan
melalui kemitraan dengan pemerintah Anda bisa memperketat keamanan
dengan memerangi masuknya senjata dan teroris. Hanya dengan demikian
kami yakin bahwa kondisi kami akan membaik seperti halnya dahulu, dan
tidak ada keprihatinan yang mendalam terhadap kesejahteraan kami.
Mungkin ada diantara Anda yang bertanya tanya : Apakah pihak asing
sebagai satu-satunya produsen atas konflik di Suriah? Tidak, wahai Tuan
dan Nyonya. Warga Suriah yang berada di antara kita di sini, yang telah
menyepakati agenda asing, telah bermain peran, berkontribusi sebagai
fasilitator dan pelaksana. Mereka melakukan ini dengan mengorbankan
darah Suriah dan darah orang-orang yang mereka klaim telah mereka wakili
keinginannya, sementara mereka sendiri terpecah ratusan kali dan
pemimpin mereka melarikan diri. Mereka menjual diri mereka ke Israel,
jari-jarinya menjadi pemicu kehancuran Suriah, dan ketika mereka gagal,
Israel melakukan intervensi langsung untuk melemahkan kemampuan
Angkatan Darat Suriah dan dengan demikian Israel memastikan bisa
melanjutkan rencana lama mereka untuk Suriah.
Orang-orang kami sedang dibantai sementara tokoh-tokoh oposisi dilegitimasi oleh agenda asing tinggal di hotel bintang lima
Orang-orang kami sedang dibantai saat ini, dan mereka tinggal di
hotel bintang lima. Mereka menentang kami dari luar negeri, bertemu di
luar negeri mengkhianati Suriah dan menjual diri mereka kepada orang
asing dengan penawaran tertinggi. Namun anehnya , mereka masih mengklaim
berbicara atas nama rakyat Suriah ! Tidak, Tuan dan Nyonya, siapa saja
yang ingin berbicara atas nama rakyat Suriah tidak bisa menjadi
pengkhianat bagi perjuangan mereka dan menjadi agen untuk musuh-musuh
mereka. Mereka yang ingin berbicara atas nama rakyat Suriah harus
melakukannya dari dalam negeri Suriah. Mereka harus tinggal di rumahnya
yang hancur, mengirim anak-anak mereka ke sekolah-sekolah di pagi hari
tidak tahu apakah mereka akan kembali selamat dan aman dari tembakan
mortir, ikut merasakan musim dingin yang membekukan karena kekurangan
bahan untuk memanaskan minyak, dan ikut dalam antrian selama berjam-jam
untuk membeli roti untuk keluarga mereka karena sanksi telah menghalangi
kami mengimpor gandum. Siapa saja yang ingin berbicara atas nama rakyat
Suriah harus terlebih dahulu bertahan tiga tahun dalam lautan
terorisme, menghadapi kenyataan tersebut di depan mata kepala mereka
sendiri dan datanglah ke sini dan berbicara atas nama rakyat Suriah .
Suriah telah menyambut ratusan wartawan internasional dan memfasilitasi mobilitas mereka
Tuan dan Nyonya,
Republik Arab Suriah – baik masyarakat maupun negara telah memenuhi
tugasnya. Kami menyambut ratusan wartawan internasional dan
memfasilitasi mobilitas mereka, keamanan dan akses mereka, dan mereka
pada gilirannya telah menemukan realitas suram dan mengerikan.
Sebagaimana yang telah mereka saksikan, realitas yang membuat bingung
banyak organisasi media Barat yang tidak tahan propaganda dan narasi
mereka yang bertentangan dengan kenyataan. Contoh-contohnya terlalu
banyak untuk dihitung. Kami mengizinkan organisasi kemanusiaan dan
bantuan internasional datang ke negara kami, tapi agen rahasia dari
pihak-pihak tertentu yang duduk di sini, menghalangi mereka untuk
menyampaikan bantuan kepada rakyat yang membutuhkannya. Mereka berada di
bawah serangan teroris beberapa kali, sementara kami sebagai sebuah
negara, melakukan tugas kami dalam melindungi mereka dan memfasilitasi
pekerjaan mereka. Kami mengeluarkan banyak amnesti untuk ribuan
tahanan, beberapa bahkan anggota kelompok bersenjata, dengan kemarahan
dari keluarga korban kebrutalan mereka, pada akhirnya keluarga korban
menyadari bahwa kepentingan Suriah harus diutamakan diatas kepentingan
yang lain, dan karenanya kami harus menutupi luka kami, melupakan
kebencian dan dendam.
Apa yang telah Anda lakukan, Anda yang mengklaim berbicara atas nama
rakyat Suriah. Apa visi Anda untuk negara besar ini ? Dimana ide-ide
Anda atau manifesto politik Anda? Siapa orang Anda yang telah melakukan
perubahan pada negara selain geng-geng kriminal bersenjata Anda? Saya
yakin bahwa tidak memiliki memiliki apa-apa.
Di daerah ini, apakah Anda sedang berjuang membebaskan penduduk
Suriah atau Anda membajak budaya mereka yang moderat untuk menegakkan
praktik radikal dan gaya penindas Anda? Apakah Anda menerapkan agenda
pembangunan Anda dengan membangun sekolah dan pusat kesehatan ? Tidak,
Anda telah menghancurkan mereka dan membiarkan polio kembali mewabah
setelah sebelumnya diberantas habis. Apakah Anda melindungi artefak dan
museum Suriah? Tidak, Anda telah menjarah situs nasional kami untuk
keuntungan pribadi Anda. Apakah Anda menunjukkan komitmen Anda untuk
keadilan dan hak asasi manusia ? Tidak, Anda telah menegakkan eksekusi
publik dan pemenggalan kepala tanpa aturan. Singkatnya, Anda tidak
melakukan apa-apa kecuali menimbun aib dan mengemis Amerika untuk
menyerang Suriah. Bahkan kalian para oposisi, kendatipun Anda adalah
seorang pemimpin ataupun wali, ketidaktahuan Anda atas metode yang
Anda gunakan mengatur urusan Anda sendiri, bagaimana bisa Anda akan
mengatur urusan negara.
Mereka menginginkan sebuah negara yang homogen. Homogen ini tidak
dalam pengertian etnis atau agama, melainkan dalam arti ideologi
menyesatkan. Siapapun selain mereka, baik Kristen atau Muslim, adalah
kafir. Mereka membunuh Muslim dari semua sekte dan menargetkan Kristen
Suriah. Bahkan biarawati dan uskup menjadi sasaran, menculik mereka
setelah mereka menyerang Ma’loula, komunitas terakhir yang masih
berbicara bahasa Yesus Kristus. Mereka melakukan semua ini untuk memaksa
orang-orang Kristen Suriah untuk meninggalkan negara mereka. Tapi yang
mereka ketahui hanya sedikit, mereka tidak paham bahwa di Suriah kami
adalah salah satu. Ketika kekristenan diserang, maka semua maka semua
Aram adalah orang Kristen, ketika masjid ditargetkan, semua rakyat
Suriah adalah Muslim. Setiap rakyat Suriah adalah dari Raqqa, Lattakia, Sweida, Homs atau Aleppo. Upaya menjijikkan mereka untuk menabur
provokasi atas nama agama dan sektarian akan pernah diamini oleh rakyat
Suriah yang berkepala dingin. Singkatnya, wahai Tuan dan Nyonya,
“revolusi Suriah mulia ” adalah dosa yang berat.
Ada sisi lain dari sketsa yang suram ini. Sebuah cahaya di ujung
terowongan yang bersinar melalui tekad dan ketabahan, keberanian
Angkatan Darat Suriah dalam melindungi warga negara kami dengan tabah
dan sabar. Selama berlangsungnya konflik ini, ada negara-negara yang
telah menunjukkan kepada kami persahabatan sejati, negara yang jujur
yang berdiri dipihak yang benar melawan yang salah, kendatipun posisi
yang salah itu sudah teramat jelas dan semua orang bisa melihat. Atas
nama negara dan rakyat Suriah, saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada Rusia dan China yang menghormati kedaulatan dan kemandirian
Suriah. Rusia telah menjadi juara sejati di panggung internasional
dengan sangat membela Suriah, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga
dengan perbuatan, dengan prinsip dasar PBB menghormati kedaulatan
negara. Demikian pula China, negara-negara BRICS, Iran, Irak dan
negara-negara Arab dan Muslim lainnya, Afrika dan negara-negara Amerika
Latin.
Rakyat Suriah, sebagaimana halnya orang lain di sini, bercita-cita untuk kebebasan, keadilan dan hak asasi manusia.
Ya, Saudara-saudara, rakyat Suriah, sebagaimana halnya orang lain di
sini, bercita-cita untuk kebebasan, keadilan dan hak asasi manusia.
Mereka bercita-cita untuk lebih pluralitas dan demokratis, untuk Suriah
yang lebih baik, yang aman, sejahtera dan sehat. Mereka bercita-cita
untuk membangun institusi yang kokoh, yang tidak akan menghancurkan
mereka, yang menjaga artefak nasional dan situs warisan dan tidak
menjarah dan menghancurkan mereka. Mereka bercita-cita tentang tentara
nasional yang kuat, yang melindungi kehormatan kami , rakyat kami dan
kekayaan nasional kami, tentara yang membela perbatasan Suriah,
kedaulatan dan kemerdekaan. Mereka sama sekali tidak bercita-cita, wahai
hadirin yang saya muliakan, tentang tentara bayaran ‘Free’ yang
menculik warga sipil untuk tebusan atau menggunakan mereka sebagai
perisai. ‘Free’ untuk mencuri bantuan kemanusiaan, memeras orang miskin
dan melakukan perdagangan ilegal organ tubuh perempuan dan anak-anak,
‘Free’ untuk menjadi kanibal memakan hati manusia, memanggang kepala,
merekrut tentara anak-anak dan memperkosa wanita. Semua ini dilakukan
dengan kekuatan senjata, senjata yang diberikan oleh negara-negara,
yang perwakilannya di sini, mengaku akan memperjuangkan ‘kelompok
moderat’. Beritahu kami, demi Tuhan, di manakah ditemukan kemoderatan
atas penjelasan saya diatas?
Dimana kelompok-kelompok moderat yang Anda sembunyikan? Apakah mereka
kelompok lama yang sama yang terus didukung dengan kekuatan militer
oleh Barat, yang telah meyakinkan kita bahwa mereka memerangi terorisme ?
Kita semua tahu bahwa tidak peduli seberapa keras mesin propaganda
mereka mencoba untuk memoles citra mereka di bawah nama moderasi ,
ekstremisme dan terorisme adalah satu dan sama. Mereka tahu, seperti
yang kita semua lakukan, bahwa dengan dalih mendukung kelompok-kelompok
ini, al- Qaeda dan afiliasinya dipersenjatai di Suriah, Irak, dan
negara lain di kawasan.
Ini adalah realitas, hadirin yang saya muliakan, sehingga sadarlah
dengan realitas yang tak terbantahkan bahwa Barat mendukung beberapa
negara Arab untuk memasok senjata mematikan kepada al – Qaeda. Barat
mengaku akan memerangi terorisme, sementara pada kenyataannya mereka
secara diam-diam telah memupuk terorist itu sendiri. Siapa pun yang
tidak bisa melihat kebenaran ini adalah sosok bodoh dan buta atau
sengaja menutup mata dari kewajiban mereka menyelesaikan sesuatu yang
telah mereka ciptakan.
Apakah Suriah ini yang Anda inginkan? Hilangnya ribuan martir,
keamanan nasional digantikan dengan kehancuran Suriah. Apakah ini
merupakan aspirasi rakyat Suriah yang ingin Anda penuhi? Tidak, Tuan dan
Nyonya. Suriah tidak akan tetap demikian, dan itulah sebabnya kami
berada di sini. Terlepas dari apa yang telah dilakukan pihak lain,
kamilah yang datang untuk menyelamatkan Suriah: menghentikan pemenggalan
kepala, untuk menghentikan penyembelihan. Kami telah datang untuk
membantu ibu-ibu dan anak-anak kembali ke rumah mereka yang sebelumnya
mereka diusir oleh teroris. Kami datang untuk melindungi warga sipil dan
berpikiran luas menghentikan march dari Tatar dan Mongol di wilayah
kami. Kami datang untuk mencegah runtuhnya seluruh Timur Tengah, untuk
melindungi peradaban, budaya dan keragaman, dan untuk melestarikan
dialog peradaban di tempat lahirnya berbagai agama. Kami datang untuk
melindungi Islam toleran yang telah terdistorsi, dan untuk melindungi
orang-orang Kristen dari Levant. Kami di sini untuk memberitahu
ekspatriat Suriah kami, untuk kembali ke negara asal mereka karena
mereka akan selalu menjadi orang asing di tempat lain, dan terlepas dari
perbedaan-perbedaan kita, sesungguhnya kita semua masih saudara dan
saudari .
Kami telah datang untuk menghentikan terorisme yang negara-negara
lainpun telah pernah mengalami rasa pahitnya. Kami menegaskan dengan
kuat dan konsisten bahwa dialog antara rakyat Suriah adalah
satu-satunya solusi, tetapi sebagaimana halnya dengan negara-negara lain
yang yang telah diguncang terorisme, kami memiliki tugas konstitusional
untuk membela warga negara kami dan kami akan konsisten memberantas
terorisme yang menyerang Suriah terlepas dari afiliasi politik mereka.
Pluralisme politik dan terorisme tidak dapat hidup berdampingan dalam
ruang yang sama. Politik hanya bisa makmur dengan memerangi terorisme,
dan tidak akan bisa tumbuh selama masih dalam bayang-bayang teroris..
Kami di sini sebagai wakil rakyat dan negara Suriah, tetapi biar jelas
bagi semua, dan pengalaman adalah guru terbaik, tidak ada yang memiliki
wewenang untuk memberikan atau menarik legitimasi dari presiden,
pemerintah, konstitusi, sebuah hukum atau apa pun di Suriah kecuali
rakyat Suriah sendiri. Ini adalah hak dan tugas konstitusional mereka.
Oleh karena itu, kesepakatan apa pun tercapai di sini akan dilanjutkan
dengan referendum nasional. Kami bertugas menyampaikan keinginan rakyat
kami, bukan menentukan nasib mereka. Orang-orang yang ingin mendengarkan
kehendak rakyat Suriah seharusnya tidak menunjuk dirinya sebagai juru
bicara mereka. Rakyat Suriah memiliki hak untuk memilih pemerintah
mereka, parlemen dan konstitusi mereka, pihak lain hanya sekedar
berbicara dan tidak memiliki pengaruh apapun.
Akhirnya, untuk semua orang di sini dan semua orang yang menyaksikan
di seluruh dunia: di Suriah kami memerangi terorisme, terorisme yang
telah hancur dan terus mebinasakan; terorisme yang sejak tahun 1980-an
- dimana Suriah telah menyerukan kepada semua agar bersatu melawan,
namun telinga tuli mengalahkannya. Terorisme telah menyerang di Amerika, Perancis, Inggris, Rusia, Irak, Afghanistan, Pakistan, daftarnya
berkelanjutan dan terus menyebar. Mari kita semua bekerja sama untuk
melawannya, mari kita bekerja bergandengan tangan untuk menghentikan
ideologi hitam, mengerikan dan kolot. Kemudian, marilah kita sebagai
rakyat Suriah berdiri bersama dan bersatu untuk fokus pada masalah
Suriah dan mulai membangun kembali struktur sosial dan struktur
material. Seperti yang saya katakan, dialog adalah dasar untuk proses
ini, dan meskipun besar rasa terima kasih kami kepada negara tuan rumah,
kami tegaskan kembali bahwa dialog yang nyata antara rakyat Suriah
seharusnya berlangsung di atas tanah Suriah dan di bawah langit Suriah.
Tepat satu tahun yang lalu, pemerintah Suriah mengedepankan visi untuk
solusi politik, coba pikirkan berapa banyak darah yang tidak bersalah
yang bisa diselamatkan. Selama satu tahun, kami telah menyerukan
dialog, tetapi terorisme terus menyerang negara Suriah, rakyatnya dan
lembaganya.
Hari ini, dalam pertemuan ini ada kekuatan Arab dan Barat, kita
dihadapkan dengan pilihan sederhana: kita dapat memilih untuk memerangi
terorisme dan ekstremisme bersama-sama dan untuk memulai proses politik
baru, atau Anda terus mendukung terorisme di Suriah. Mari kita tolak
dan isolasi tangan hitam dan wajah-wajah palsu, yang tersenyum di
hadapan publik tetapi diam-diam termakan ideologi teroris yang menyerang
Suriah hari ini, yang pada akhirnya menyebar untuk menginfeksi kita
semua. Ini adalah kebenaran dan takdir, marilah kita bangkit untuk
melawan.
Terima kasih.
Source : Liputan Islam/ Almanar/ AF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...