oleh : Dina Y. Sulaeman
http://dinasulaeman.wordpress.com/
Dalam sebuah diskusi dengan seorang pakar HI, saya menceritakan
betapa perang Suriah juga menimbulkan perang verbal di Facebook. Beliau
langsung mengusulkan agar disertasi saya membahas fenomena ini saja.
Dengan beberapa alasan, saya lebih memilih membahas ekonomi-politik
internasional untuk disertasi saya. Namun demikian, fenomena perang di
FB ini memang benar-benar menarik. Saya akan ceritakan sedikit di sini,
siapa tahu ada penstudi HI yang berminat membahasnya di
skripsi/tesis/disertasi.
Begini, saat saya menulis buku Prahara Suriah,
situasinya masih belum se-‘terang’ sekarang. Media-media mainstream
masih banyak menggunakan narasi yang mengaburkan fakta bahwa ada Al
Qaida dan afiliasinya di Suriah. Narasi yang terus diulang adalah “kaum
oposisi menghendaki demokrasi, tetapi diintimidasi dan direpresi oleh
Assad, lalu merek pun angkat senjata.”
Karena itu, data-data perlu dicari melalui saluran selain media
mainstream. Ada jurnalis-jurnalis independen yang sejak awal menangkap
kejanggalan konflik Suriah, seperti Thiery Mayssan atau Lizzie Phelan
(keduanya meliput langsung ke Suriah). Situs Global Research
juga sejak awal konflik sudah menurunkan artikel-artikel analisis yang
menyebutkan keterlibatan Barat dalam konflik, dibuktikan dengan adanya ‘aktivitas’ mencurigakan militer NATO di Mafraq, Jordan (berbatasan dengan Suriah).
Namun, ada pihak lain yang sangat ‘militan’ dalam memberikan
info-info Suriah, yaitu para facebooker. Mereka membuat fanpage-fanpage
(FP) yang secara aktif memposting info-info seputar Suriah. Isi
postingan mereka, tentu saja sesuai dengan misi mereka masing-masing. FP
Misi Medis Suriah atau Syria Care, misalnya, adalah FP pendukung
‘mujahidin’.
Sebaliknya, para facebooker yang mengetahui sedemikian masifnya
penyesatan informasi yang dilakukan baik oleh media mainstream atau FP
pro-pemberontak, membuat berbagai FP yang memberikan pengimbangan
informasi. Misalnya, ini:
(di antara FP di atas, sangat mungkin sudah ‘mati’ , misalnya
Syrian Perspective, dan Berita Harian Suriah; penjelasan mengapa bisa
‘mati’, ada di bawah)
Khusus untuk FP Berita Harian Suriah, terus-terang
saja, info-info yang mereka posting sangat membantu saya dalam menulis
buku Prahara Suriah. Tentu saja, buku itu tidak ditulis semata-mata
berdasarkan info dari facebook, tetapi selalu saya verifikasi dulu ke
sumber asli. Info-info dari FP BHS berperan memberikan ‘clue’
atau petunjuk, kemana saya harus menggali data selanjutnya. Bisa
dibayangkan, informasi soal Suriah sangat banyak, bertebaran di
mana-mana. FP BHS membantu saya menemukan berbagai data (terutama counter-data
yang disebarkan pihak pro-Mujahidin dan media mainstream) yang
terselip-selip entah dimana, untuk kemudian saya lacak lebih lanjut.
FP BHS sedemikian ‘populer’ sehingga sering mendapatkan serangan dari
orang-orang pro-pemberontak. Tak heran, tentu saja, karena FP BHS (dan
juga FP lain yang seide dengan BHS) sering memposting counter berita
yang diposting oleh FP pro-mujahidin. Di sini terlihat ada beda kualitas
antara FP BHS dan FP pro-mujahidin:
-FP BHS (dan yang seide dengannya) sangat memperhatikan keakuratan data
(karena inilah kekuatannya, dengan cara ini mereka bisa menemukan
pemalsuan-pemalsuan data FP lawan); diskusi yang terjadi di dalamnya (di
antara para komentator) juga cenderung lebih menggunakan akal sehat,
menggunakan data-data dan argumen-argumen logis. Caci-maki tentu saja
terkadang muncul, tetapi admin sering mengingatkan agar kebencian dan
caci maki (yang sangat masif dilakukan FP lawan) jangan dibalas dengan
perilaku yang sama.
-FP pro-Mujahidin sangat mengedepankan narasi kebencian. Emosi massa dibangkitkan dengan memberitakan kisah-kisah kebiadaban Assad, bahkan kalau perlu dengan memakai foto palsu (misalnya, foto anak kelaparan di Yaman,
diberi keterangan foto: ini korban kekejaman Assad; foto anak terbunuh
di Amerika Latin, disebut dibantai oleh Assad, dll). Sebagian dari FP
ini juga menggalang dana untuk ‘membantu mujahidin Suriah’.
Komentar-komentar yang muncul di FP-FP ini sangat bernada kebencian,
penuh caci-maki, dan -mengerikannya- menunjukkan dukungan orang-orang
kepada organisasi teror (Al Qaida dan afiliasinya).
Secara umum ada 3 strategi yang dilakukan pihak-pihak pro-Mujahidin terhadap FP-FP yang anti-Mujahidin:
Strategi pertama yang dilakukan facebooker pro-Mujahidin untuk ‘membungkam’ FP BHS (atau FP lain yang seide) adalah dengan pembunuhan karakter,
yaitu melemparkan tuduhan ‘Syiah’, memberikan komen-komen yang sangat
kasar dan penuh caci-maki, berusaha membelokkan setiap diskusi pada
perdebatan Sunni-Syiah. Apapun postingannya, biasanya, selalu muncul
caci-maki “Syiah!” Bila ada facebooker yang men-share BHS, misalnya,
akan diintimidasi, “Hati-hati dengan FP ini, ini milik Syiah!”.
Strategi kedua, mereka membuat akun-akun palsu/tiruan,
yang bertujuan ‘menyesatkan’ orang yang ingin membuka FP BHS. Jadi,
bila Anda search Berita Harian Suriah, akan muncul beberapa akun dengan
nama sama. Untuk medeteksi mana BHS asli, sangat mudah, kalau isinya
pro-Mujahidin pastilah itu BHS ‘palsu’. Strategi membuat akun palsu ini
tidak hanya dilakukan terhadap akun BHS, tetapi akun lain yang
anti-Mujahidin.
Strategi ketiga, adalah menggalang massa untuk beramai-ramai
me-report kepada pihak Facebook. Sejak dua pekan yang lalu, FP BHS yang
orisinil, dihapus oleh FB, ketika jumlah ‘like’ yang dikumpulkan
mencapai 13.000 (ini angka yang fantastis, mengingat narasi yang
anti-Mujahidin memang masih sangat dibungkam; belum banyak orang yang
tersadarkan pada hakikat asli konflik ini; orang masih percaya pada
narasi yang pro-Mujahidin; sehingga tak heran bila jumlah ‘like’ FP-FP
pro-Mujahidin yang isinya penuh kebencian dan caci maki jumlah like-nya
jauh lebih besar). Namun, kegigihan mereka tidak ikut ‘mati’ dan segera
membuat akun baru, OfficialBHS.
Namun, seiring waktu, media-media mainstream juga secara terbuka
sekarang memberitakan bahwa memang ada Al Qaida dan kelompok-kelompok
teroris di Suriah; mayoritas pasukan pemberontak pun berdatangan dari
berbagai penjuru dunia. Menunjukkan betapa absurdnya Perang Suriah.
Mengapa yang ‘berjuang’ menggulingkan sebuah pemerintahan sah adalah
pasukan dari seluruh dunia? Apa ini perjuangan menegakkan demokrasi atau
perang untuk mengivasi sebuah negara berdaulat? (Ini tentu saja sudah
saya bahas di buku Prahara Suriah, ketika saat itu narasi seperti ini
tak banyak diberitakan).
Di antara kubu pemberontak Suriah pun terjadi perpecahan. Karena
‘nature’ mereka sejak awal memang kekerasan dan terorisme, ketika
terjadi perbedaan pendapat, tentu saja jalan yang diambil adalah
pembantaian massal. Akibatnya, akhir-akhir ini, di antara pasukan
pemberontak saling bunuh dengan cara-cara yang sangat mengerikan: kepala
dipenggal atau digorok, kepala dijadikan bola (dimainkan untuk sepak
bola pasukan pemberontak). Dan lebih sadisnya, itu semua difoto dan
direkam, lalu mereka sendiri yang meng-upload di internet.
Nah, perpecahan di antara kubu pemberontak, memunculkan juga ‘perang’
di antara facebooker. FP Berita Harian Suriah Asli (BHSA, salah satu
akun abal-abal yang awalnya dibentuk untuk membungkam FP BHS orisinil)
ternyata adalah pendukung ISIS. Sementara FP Misi Medis Suriah (MMS)
atau Syria Care (SC) mendukung FSA. Antara FSA dan ISIS di Suriah saling
bunuh. Di facebook, keduanya juga memposting berita-berita yang saling
menyudutkan.Misalnya ini, BHSA posting berita yang menunjukkan bahwa FSA
ternyata berteman dengan CIA:
Dan baru-baru ini, FP MMS ternyata ‘mati’. Kemungkinan besar tentu
saja karena di-report oleh orang-orang anti-MMS. Saya prediksikan,
orang-orang pro MMS atau SC akan melakukan aksi balasan, mereport FP
‘lawan’ mereka.
Siapa yang paling banyak tertawa di sini? Mark Zuckerberg, agaknya?
–
NB:
- Official BHS setelah pernah ‘dibunuh’, kini membuat berbagai antisipasi, misalnya dengan membuat FP back-up, group FB, serta memposting ulang sebagian postingan di blog. Kemungkinan besar, tujuan mereka tentu saja adalah, bila –siapa tahu- nanti dibunuh lagi, semua data yang ada masih bisa diakses oleh orang-orang yang memerlukan informasi berimbang soal Suriah.
- Salah satu kasus yang pernah membuat heboh terkait BHS (lama) adalah kasus pemakaian foto palsu oleh MHTI, yang dibongkar BHS (lalu saya posting ulang di blog saya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...