Oleh : Dina Y. Sulaeman, peneliti dari Global Future Institute,
berkesempatan mewawancarai seorang jurnalis senior Suriah. Untuk menjaga
keamanannya, dan atas permintaan sang jurnalis, identitasnya tidak bisa
diungkap. Kita sebut saja namanya Mr. As-Souri.
Dina [D] : Di kota mana Anda tinggal?
As-Souri [S]: di kota *****
D: Ah ya.. saya dengar kota itu. Itu daerah asal seorang ulama yang
gencar menggerakkan aksi pemberontakan melawan pemerintah. Namanya
******* Apa pendapat Anda tentang dia?
S: Anda mau jawaban yang sebenarnya?
D: Tentu saja.
S: Dia pria yang buruk, pernah ada skandal seks. Lalu dia pergi ke luar negeri dan sekarang tinggal di luar negeri.
D: Tapi saya lihat di internet, ada demo-demo warga yang mengelu-elukan namanya?
S: Ya, memang dia punya pendukung tapi tak banyak, mungkin 5-10%
D: Jadi, apa yang terjadi sebenarnya di Syria?
S: Baik, saya akan jelaskan dengan adil dan terus-terang. Usia saya
sudah ** tahun. Sepanjang hidup saya, saya bahkan tidak tahu apa agama
tetangga-tetangga saya. Saya tidak peduli apa mazhab orang yang duduk di
sebelah saya. Begitulah kehidupan kami. Yang penting bagi kami adalah
hati dan perilakunya. Syria adalah untuk semua orang, Kristen, Sunni,
Syiah, Druze, Alawi, Yahudi…
D: Tapi ada kelompok pemberontak, Jabhah al-Nusrah yang mendeklarasikan khilafah.
S: Mereka bukan orang Syria. Pasukan mereka datang dari 40 negara asing. Mereka datang untuk membunuh rakyat Syria.
D: Kalau Assad tidak bermasalah, tentu tak ada penentangan rakyat?
S: Bashar Assad adalah presiden yang sangat cerdas. Segera setelah
ada demonstrasi, dia mengundang mereka untuk duduk bersama,
mendiskusikan apa keinginan mereka. Assad bahkan menyetujui dilakukannya
perubahan UU sesuai permintaan para demonstran. Lalu, dilakukan
referendum untuk meminta persetujuan rakyat atas UU baru itu. Dan kini
kami sudah memiliki UU yang baru. Tapi mereka tidak berhenti. Inilah
buktinya, mereka ingin Syria hancur, bukan ingin demokrasi atau
kebebasan.
Buktinya, mereka membunuh dokter, insinyur, pilot-pilot yang sedang
dalam perjalanan menuju bandara. Untuk apa? Apa ini diajarkan Islam?
Mereka menculik orang-orang lalu meminta tebusan. Apa ini Islam?
Anda tahu, setiap pagi istri saya menangis sehabis sholat Subuh. Dia
menangis sambil berdoa untuk Syria. Bagi kami Bashar tidak penting. Yang
penting adalah Syria. Mereka sedang menghancurkan Syria. Syria
benar-benar sendirian. Padahal selama ini Syria sangat mendukung
nasionalisme Arab. Syria setia pada negara-negara Arab. Semua penduduk
negara Arab bebas masuk ke Syria tanpa visa.
D: Sebagian berita menyebutkan adanya shabiha [milisi pro Assad] yang membantai rakyat sipil?
S: [menggeleng-geleng] tidak.. tidak.. mereka [pemberontak] yang
membunuh rakyat sipil lalu melemparkan tuduhan bahwa tentara Assad yang
melakukannya.
D: Sebagian orang menyebut pemberontakan di Syria adalah jihad. Bagaimana pendapat Anda?
S: Saya sudah bilang. Selama ** tahun usia saya, saya bahkan tak tahu
apa agama tetangga saya. Kami hidup damai selama ini, apapun agamanya.
Lalu tiba-tiba mereka datang dari luar negeri dan membunuh kami. Apa ini
jihad? Rasulullah berkata [ia mengutip hadis] membunuh satu
mukmin itu jauh lebih buruk daripada menghancurkan Ka’bah. Membunuh satu
orang sama seperti membunuh satu umat. Mereka mengebom sekolah,
universitas, apa ini jihad?
Anda tahu bagaimana dulu Rasulullah hidup? Nabi punya tetangga Yahudi
yang tiap pagi menaruh kotoran di depan pintu rumahnya. Tapi Nabi diam
saja, tak melakukan apapun terhadap Yahudi itu.
Suatu pagi, Nabi mendapati, tak ada kotoran lagi di depan pintunya.
Nabi segera mendatangi Yahudi itu dan bertanya, “Apa kau baik-baik
saja?”. Lalu si Yahudi menjawab, “Ya, aku baik-baik saja, mengapa engkau
menanyakan kabarku?” Nabi menjawab, “Biasanya kau menaruh kotoran di
depan pintu rumahku, tapi pagi ini tidak. Aku khawatir engkau sakit.”
Saat itu juga si Yahudi yang terkesan oleh kemuliaan akhlak Rasulullah,
mengucapkan syahadat.
Ada ulama yang sangat terkenal di Syria, Syekh Al Buthy. Seumur
hidupnya, dia tak pernah pegang senjata. Dia menulis 21 kitab yang
sangat bagus tentang Islam. Tapi mereka membunuhnya. Apa ini jihad?
Tujuan mereka adalah menghancurkan Syria, demi Israel. Kami bukan
negara kaya, tapi juga tidak miskin. Tidak seperti negara-negara Arab
lain yang banyak utang kepada Barat, kami tidak punya utang. Syria
sedang merintis pembangunan pipa gas dari Irak dan Iran untuk dialirkan
lewat Syria ke Mediterrania. Kalau ini terwujud, Syria akan sangat kaya
dan bertambah kuat. Israel sangat takut ini terjadi.
D: Lalu, mengapa ada muslim yang mau datang ke Syria untuk berperang?
S: Sebagian dari mereka kurang pendidikan sehingga tidak menyadari
apa yang mereka lakukan. Sebagian dari mereka miskin dan mau berperang
karena ada imbalan uang dari Qatar dan Arab Saudi. Mereka juga diberi
obat. Pernah seorang pemberontak ditangkap dalam keadaan berjoget-joget.
Dia dikunci dalam sel. Keesokan paginya, dia ditemukan sedang meratap,
“Mengapa aku di sini? Apa yang aku lakukan di sini?” Tentara Syria
menemukan penyelundupan pil-pil halusinasi. Pil-pil itu banyak sekali
masuk ke Syria dan dikonsumsi para pemberontak.
D: Ada sebagian aktivis muslim Indonesia yang menyerukan agar umat muslim Indonesia berjihad ke Syria. Apa pendapat Anda?
S: [menggeleng-gelengkan kepala, raut muka sedih] Saya sedih
mendengarnya. Saya mencintai orang-orang Indonesia. Mengapa mereka ingin
membunuh kami? Mereka bilang jihad di Syria akan membuat mereka masuk
surga. Padahal ada banyak cara untuk masuk surga. Mengapa kami yang
dibunuh? Mengapa tidak berjihad ke Palestina?
Pernah suatu kali ada pemberontak yang luka parah ditolong oleh
dokter. Setelah sembuh, dia marah-marah kepada dokter itu. Katanya,
“Mengapa kauselamatkan aku?! Kalau aku mati, sekarang aku pasti sedang
makan malam bersama Rasulullah!”
[kami lalu berbicara tentang berbagai hal terkait kultur Syria,
antara lain kebiasaan saling berbagi makanan di bulan Ramadhan. Mr Souri
tiap hari bersama istrinya memasak makanan lalu dibagikan ke
tetangga-apapun agama dan mazhabnya-dan sebaliknya, juga menerima
pembagian makanan dari tetangga. Meja makan selalu penuh dengan makanan
pemberian banyak orang. Di masjid, disediakan buka bersama gratis. Mr.
Souri juga cerita bahwa di Syria, Kristen pun banyak mazhabnya dan
masing-masing bebas punya gereja sendiri.]
S: Dalam beberapa hari mendatang tentara Syria akan menang. Perang
ini sudah hampir mendekati akhir. Kota Al Qusayr yang menjadi pusat
pemberontakan dan tempat masuknya suplai pasukan dan senjata dari luar
negeri ke Syria sudah dikuasai tentara.
[Dia menggerak-gerakkan tangannya melukiskan peta menunjukkan
dimana posisi Al Qusayr dan dari arah mana saja tentara Syria mengepung
pemberontak yang bercokol di sana, sambil menjelaskan bagaimana strategi
tentara Syria dalam menaklukkan pemberontak]
D: [berpamitan]
S: Datanglah ke Syria. Tulislah buku tentang keindahan Syria. Syria
adalah negeri yang indah. Kami adalah orang-orang yang riang. Setiap
akhir pekan kami biasa membawa makanan lalu pergi ke alam terbuka dan
menggelar tikar. Kami duduk-duduk berbincang-bincang, anak-anak
berlarian dengan riang ke sana kemari.
D: dan sekarang…?
S: [menggeleng-gelengkan kepalanya dengan raut muka sedih]
sumber: The Global Review
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...