Kamis, 27 Maret 2014

The New Conspiracy Theory : Pesawat Boeing 777-200ER MH370 Malaysia...!

 

Hari ini kita diberitahu tentang nasib Flight 370, puing-puing yang belum teridentifikasi telah di lokalisasi berada di "Samudra Selatan Hindia" mungkin lebih tepatnya di "utara Antartika “.
 
Kita juga tahu bahwa Boeing 777/200  menggunakan  sistem "fly by wire", pesawat dengan menggunakan  kontrol yang memungkinkan CIA mengontrolnya dari jarak jauh..... sebagai contoh" dalam keadaan darurat. "Kami mampu menjelaskan rancangan dan implementasi sistem ini melalui Boeing,  Raytheon dan pilot komersial.
 
"BERITA BURUK "
 
Ulasan hari ini di New York Times dan publikasi lainnya tidak akurat dan kontradiktif.  Tidak mampu menjelaskan tentang bagaimana cara pesawat komersial itu berkomunikasi dan dilacak pada saat keadaan terburuk atau keadaan" dibajak”.
 

CIA CONTROL PESAWAT KOMERSIAL
 
Ketika Malaysia Airlines Flight 370 dilaporkan jatuh di Laut Cina Selatan, sebuah pencarian besar-besaran di mulai namun tidak ada hasil. Tidak ada yang dapat dilaporkan karenanya investigasipun diperluas.
 
Sementara orang-orang di seluruh dunia dikabari bahwa pesawat itu "hilang" atau "jatuh" namun pesawat itu sedang dipantau oleh NORAD (North American Aerospace Defense Command) dan mitra pertahanan regionalnya melalui sistem rahasia yang dipasang di pesawat.
 
Pada tahun 2006, Boeing mengumumkan dalam sebuah artikel oleh John Croft di Flight Global sebagai berikut :
 
Boeing pekan lalu menerima paten AS untuk sebuah sistem yang apabila sekali diaktifkan akan menghapus semua kontrol pilot dan secara otomatis dapat menjalankan pesawat komersial ke lokasi pendaratan yang telah ditentukan.
 
Autopilot bisa diaktifkan-baik oleh pilot, oleh sensor onboard atau bahkan via radio atau satelit, juga bisa oleh instansi pemerintah seperti Central Intelligence Agency (CIA),  tentu  saja jika teroris  sedang beraksi atau mengambil alih kontrol pesawat.
 
Boeing mengatakan: "Kami terus mempelajari cara-cara untuk meningkatkan keselamatan, keamanan dan efisiensi armada maskapai dunia."
 
Demikian pula, Raytheon Corporation yang mendapatkan kontrak dari Federal Aviation Administration 8 tahun yang lalu untuk menerapkan sitem "Advanced Route Evaluasi Sistem" (ARES) agar bisa bekerja pada sistem yang dioperasikan oleh Central Intelligence Agency.
 
Selain itu, staf teknis di Rolls Royce,  melaporkan dalam Wall Street Journal,  pesawat terus-menerus dimonitor.
 
Banyak orang tahu persis di mana pesawat itu berada, bagaimana setiap sistem bekerja, mereka tahu apa yang telah "dimatikan", tidak hanya itu saja, mereka tahu persis pesawat itu ada dimana sekarang. Apa yang disampaikan kepada pers, semuanya telah berbohong. Setiap kata yang disampaikan oleh media mainstream adalah kebohongan.
 
Pesawat dengan" Flying Dutchman "
 
Sekarang semua orang tahu pesawat bisa terbang selama berjam-jam. Di sinilah persoalannya, Anda bisa melihat segala sesuatu tentang pesawat,  posisi,  kondisi mesin, kadar oksigen di kokpit dan kompartemen penumpang  dan banyak lagi.
 
Bahkan pesawat itu telah diuji coba untuk terbang dalam jarak jauh, sistem dikontrol melalui "uninterrupditerble", istilah ini diciptakan oleh Boeing 777/200, pesawat itu bisa saja terbang dengan sistem "Flying Dutchman" mungkin menuju Kutub Selatan dan ini lebih masuk akal.
 
CIA bersama dengan komando militer operasi telah merancang Perang Global Melawan Teror saat melacak Flight 370, pesawat dimonitor terus-menerus termasuk para penumpangnya,  juga bisa memantau pendaratannya, bahkan memantau ketika pengisian bahan bakar dan itu semua diketahu persis lokasinya.
 
Sekalipun jika pesawat benar-benar mendarat di  Antartika, " itu masih terpantau”.
 
ROLLS ROYCE SILENCE
 
Di Inggris, teknisi Rolls Royce juga memantau pesawat itu, mereka melaporkan posisi pesawat kepada pemerintah Inggris setiap menitnya. Para teknisi diam, pemerintah Inggris tidak bertanya, dan tak seorang pun diminta untuk menjelaskan kejadian ini.
 
Perburuan terbesar dalam sejarah berlangsung, dengan menggunakan data satelit cuaca dan armada pesawat anti-kapal selam di atas Samudera Hindia, sebuah "tindakan" yang lucu.
 
Flight 370 adalah Boeing 777/200, salah satu pesawat yang paling otomatis di dunia. Kami akan menguraikan apa  yang membuat pencurian pesawat atau pembajakan atau penculikan oleh alien atau apa pun namanya bukan tidak mungkin, sebenarnya pemerintah sendiri yang mensponsori terorisme.
 
 
9/11 Terulang Kembali
 
Ini bukan pertama kalinya terjadi.  Ketika empat pesawat "menghilang" pada peristiwa 9/11 banyak hal yang sama terjadi kembali terlihat, tetapi dengan teknologi sedikit berbeda.
 
PELACAKAN MH370
 
Ada beberapa perangkat pada pesawat komersial  yang dipasang untuk mencegah terjadinya penonaktifan penerbangan. Anda tidak akan pernah mendengar tentang di mana alat itu berada, pada frekuensi berapa mereka disiarkan atau bagaimana mereka bekerja.
 
Mereka berada di sana. Ditempat yang sangat rahasia dan Flight 370, terus termonitor oleh militer dan pasukan keamanan yang bertugas secara khusus supaya mencegah pesawat komersial dijadikan sebagai senjata.
 
Kita semua ingat saat dengar pendapat komisi tentang peristiwa 9/11 dengan Condoleezza Rice, Jenderal Myers, Rumsfeld dan Cheney, tidak satupun dari mereka mau mendengar tentang kemungkinan pesawat digunakan sebagai senjata, mereka tidak peduli berapa banyak keberatan telah dikirim atau diterima bertentangan dengan kesaksian mereka.
 
Sama saja berhari-hari bahkan berminggu-minggu kemudian, tidak ada penjelasan sepanjang masa, dan militer Amerika tidak hanya memantau setiap mil penerbangan tapi tahu persis kapan dan di mana penumpang tewas. Seperti diketahui Flight 370 menempuh rute yang berbeda di 45 menit di ketinggian 45.000 kaki.
 
Ada prosedur khusus untuk mengambil di ketinggian itu karena bisa kehilangan udara di kabin, sampai pasokan oksigen yang ada habis dan membunuh penumpang.
 
Kami menerima ini dari pilot Boeing 777 sebuah perusahaan penerbangan besar. Dari sebuah artikel di New Timur Outlook (Rusia):
 
"Sekedar update tentang Malaysia 777 yang hilang. Boeing 777 adalah pesawat yang saya kemudikan adalah pesawat yang sangat aman untuk terbang. Hal ini, karena dipasang tiga sistem  canggih, sehingga jika salah satu sistem mati (bukan hanya bagian dari suatu sistem),  yang 2 lagi masih bisa bekerja. Ini juga dirancang agar pilot mudah bekerja untuk menerbangknnya. Bahkan, terkadang pilot malah tidak bekerja..."
 
Ada banyak cara untuk menerbangkan 777 dan ada banyak lapisan keamanan berlebihan di pesawat untuk Malaysia. Ada begitu banyak sistem komunikasi di pesawat: 3 radio VHF, 2 sistem SatCom, 2 HF sistem radio, ditambah Transponder dan aktif, pemantauan 'real time' melalui CPDLC (Controller Pilot Data Link Clearance) dan ADS B (Air Data Service) melalui sistem SatCom dan ACARS (Aircraft Communications Addressing dan Sistem Pelaporan) melalui VHF, HF dan SatCom sistem. Disamping pengendali lalu lintas udara dapat memberitahu di mana kita berada, kecepatan, ketinggian, serta komputer dan sistem pemandu penerbangan telah diatur ke panel kendali kita, dan lain-lain semua terkontrol pasti ! Namun, sebagian besar dari alat-alat itu dapat dimatikan.
 
Tapi, ada beberapa sistem yang tidak dapat dimatikan dan satu adalah sistem monitoring mesin. Pesawat Malaysia 777-200, seperti kami katakan menggunakan Mesin Rolls Royce Trent (sebagai bagian dari bagian-bagian kecil.... mesin Rolls Royce.... karena mereka selalu terus berjalan!) Rolls Royce membeli mesin tersebut kepada kami dan mereka memantau itu selama mereka berjalan. Bahkan, beberapa tahun lalu, salah satu dari 777 kami mengembangkan sistim kebocoran dan kegagalan pada peralatan bahan bakar. Itu sudah cukup untuk menonaktifkan sistem peringatan pesawat, RR melihat itu pada komputer mereka. Mereka berada di Inggris, mereka menghubungi pengiriman kami di (dihapus), mengirim pesan ke kru melalui SatCom di Pasifik Utara, RR cukup mengatakan kepada mereka untuk memonitor tekanan minyak dan suhu pada mesin sebelah kiri.
 
Awak melakukan semua itu dan mendarat tanpa melakukan apapun, tapi setelah mendarat mesin pesawat berjalan lambat, sistem logika operasi komputerisasi tidak dirancang memungkinkan hal itu saat pesawat tersebut di udara... hanya di darat. Teknologi cukup bagus. Pokoknya, intinya adalah bahwa RR memonitor mesin mereka 100% selama mereka beroperasi. Dan tidak ada di dalam Airbus !"
 
KONSPIRASI

Apa yang kita tahu pasti ? Kita tahu pesawat itu dilacak terus-menerus. Kita tahu sistem rahasia yang berada di pesawat itu dapat mengubah rute dan mendaratkan pesawat, kapanpun tidak peduli apa sedang dibajak atau tidak.
 
Kita tahu para penumpang bisa dengan mudah terbunuh melalui penggunaan sistem kontrol, yang tidak disediakan untuk awak atau pembajak tetapi untuk beberapa alasan adalah rahasia dalam keamanan sebuah pesawat yang memiliki beberapa sistem redundansi untuk "kecelakaan" lainnya.
 
Kita tahu media tidak pernah membahas masalah teknis, cukup sederhana hanya mengecek  di Google.  Apakah mereka berbohong dengan sengaja?
 
Apakah seseorang telah menekan mereka untuk berbohong ?
 
Sumber mengklaim pesawat mendarat di Diego Garcia, mengisi bahan bakar, penumpang yang mati di "turunkan" dan dipindahkan ke tempat lain ?
 
Apakah ini sebuah penjelasan yang lebih baik daripada terbang ke Kutub Selatan melalui beberapa kegagalan simultan keamanan, komunikasi, kontra-pembajakan dan sistem autopilot ?
 
Apa kita yakin bahwa pengumuman hari ini alasannya benar-benar masuk akal dan tidak sedang mengarang.
 
Ini hanya upaya pelaporan. 

Source : PressTV/MAHDI-NEWS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...