Minggu, 23 Maret 2014

CIA : Indikasi Serangan Menguat, 80.000 Pasukan Rusia Akan Segera Menyerbu Ukraina...?

CIA memprediksi penempatan pasukan puluhan ribu pasukan dan perlengkapan militer lain adalah untuk menyerbu Ukraina./*dailymail
CIA memprediksi penempatan puluhan ribu pasukan dan perlengkapan militer Rusia di perbatasan timur dan selatan  adalah untuk menyerbu Ukraina./*dailymail
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendapatkan informasi intelijen soal keberadaan 80 ribu pasukan Rusia dan sejumlah perlengkapan perang di dekat perbatasan timur dan selatan Ukraina.

CIA dalam laporannya ke Presiden AS Barack Obama menyebut, ada indikasi penempatan besar-besaran pasukan Rusia di perbatasan timur dan selatan itu bukan hanya latihan militer biasa, melainkan ada maksud tujuan tertentu.


“Informasi intelijen lapangan semakin mendukung gejala Moskow kemungkinan akan melancarkan serangan militer terbuka ke Ukraina,” tulis laporan itu, dilansir New York Daily, Minggu (23/03/2014).

Masih dalam laporan itu, Moskow akan mengatakan serangan militer kemungkinan akan berdalih melindungi penduduk berbahasa Rusia di Ukraina, jalur transportasi dari Rusia ke Crimea, atau pasokan energi untuk Crimea dari Ukraina dan berbagai dalih lainnya.

Ketakutan Washington itu mengemuka saat Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu ditelepon Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel.

Dalam pernyatannya, Shoigu menegaskan bahwa pasukan di perbatasan itu adalah latihan militer dan tidak ada niatan untuk melewati perbatasan.

“Namun yang membuat kami khawatir karena dia (Shoigu) tidak bisa memastikan sampai kapan pasukan Rusia itu ada di sana,” ujar Hagel.

Presiden Vladimir Putin “enemy of the state” Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin disebut sebagai musuh nomor satu negara dan rakyat Ukraina pasca invasi ke Crimea./*ist

Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan Ukraina untuk selamanya karena sudah menginvasi Crimea. Itulah tudingan mantan perdana menteri Ukraina, Yulia Tymoshenko.

Melalui CNN, Minggu (23/03/2014), di penampilan perdananya di televisi sejak kembali ke negara itu, menyebut Putin adalah pemimpin ambisius dengan memasukkan Crimea bergabung ke Rusia di bawah todongan senjata.

“Putin telah kehilangan Ukraina untuk selamanya setelah menyatakan perang terhadap kami lewat aksi agresinya di Crimea. Dia adalah musuh nomor satu Ukraina,” kata pendukung Revolusi Oranye 2004 itu.

Menurutnya, rakyat Ukraina harus siap menghadapi Putin yang menyeberangi garis merah dengan menempatkan 10 ribu pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.


Source : JURNAL3.COM/CNN/NYD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...