“Referendum ini bertentangan dengan konstitusi Ukraina, dan
masyarakat internasional tidak akan mengakui hasil jajak pendapat yang
diberikan di bawah ancaman kekerasan dan intimidasi dari intervensi
militer Rusia,” ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney, dilansir CNN, Senin (17/03/2014).
Menurut Carney, Amerika Serikat akan terus mendukung kemerdekaan,
kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina sejak mendeklarasikan
kemerdekaannya pada tahun 1991.
“Kami menolak referendum yang berlangsung hari ini di wilayah Crimea
Ukraina. Tindakan Rusia sangat berbahaya dan destabilisasi,” tegas
Carney.
Akhirnya AS-Eropa kalah, 95,7% Crimea gabung Rusia
Amerika Serikat dan Eropa hanya
bengong menyaksikan hasil referendum Crimea yang menghasilkan 95,7%
memilih bergabung ke Rusia dan keluar dari Ukraina.
Referendum yang digelar pada Minggu (16/03/2014), secara resmi sudah
dinyatakan selesai dan hasilnya seperti yang sudah diprediksi
sebelumnya.
Dilansir Russia Today, Senin (17/03/2014), sekitar 95,7%
dalam referendum yang dianggap ilegal oleh otoritas baru Ukraina dan AS
serta sebagian Eropa.
Ketua komisi referendum, Mykhaylo Malyshev mengatakan, sekitar 3,5
persen memilih untuk tetap bergabung dengan Ukraina dengan kekuasaan
otonom yang lebih luas, sementara 1,0 persen suara menyatakan abstain.
Pemimpin Crimea, Sergiy Aksyonov mengatakan referendum itu merupakan sejarah baru bagi rakyat Crimea.
“Kita sudah mengambil keputusan yang sangat penting,” ujar Aksyonov,
yang menyatakan Senin hari ini pihaknya menggelar pertemuan dengan
pemimpin Rusia di Kremlin, Moskow.
Presiden Putin welcome referendum rakyat di Crimea
Dilansir Ria Novosti, Senin (17/03/2014), Putin menegaskan
bahwa referendum di wilayah Crimea yang bergabung dengan Rusia
benar-benar sejalan dengan norma-norma hukum internasional.
“Kami menerima hasil referendum itu dengan tangan terbuka karena ini
sudah sejalan dengan hukum internasional. Hasil referendum itu sudah sah
dan resmi,” pungkas Putin.
Karena Crimea, Rusia dan AS diprediksi akan perang
Pasca referendum Crimea yang sudah
memastikan diri bergabung ke Rusia, diprediksi akan terjadi ketegangan
dan menjurus ke arah perang antara Rusia dan AS.
Tak tertutup kemungkinan, persoalan Crimea akan menjadi awal dari
Perang Dunia III yang dimulai dari kekesalan AS atas sikap Rusia yang
bersikukuh melawan kebijakan hegemoni AS dan Eropa.
Lyndon LaRouche, analis politik AS, dilansir Fox News, Senin
(17/03/2014), menyebutpemisahan Crimea dari Ukraina itu bisa menjadi
bencana besar bagi dunia, karena kedua negara itu sama-sama memiliki
kekuatan militer yang setara.
“Jadi saya akan mengatakan perang bisa saja terjadi, dan ini
sewaktu-waktu. Rusia tidak akan tinggal diam jika AS melancarkan
serangan,” pungkas LaRouche.
Source : cnn, fox, rt, ria, JURNAL3.COM
Hello viewers... Are you a good musician or a business man or as well any worker and you need excess of money and you also want to become famous and wealthy here is your chance to become a member of the Illuminati and become a star in your life. if really you are interested in becoming a full member of the Illuminati don't hesitate to email us or call and we also want you to know that there is nobody that is to determine your future because your future is right in your hands so join us now and become a responsible human being okay, so email us now if interested in becoming rich and powerful email her now at : thegreatilluminatitemple0@gmail.com > or call mrs jennifer frankly on +2347060886336 or add us on whatsapp via same number.
BalasHapus