Minggu, 05 Mei 2013

Dunia Mengutuk Pembongkaran Kubur Sahabat Nabi "Hujr Ibn Adi" di Suriah

Militan Suriah Rusak dan Gali Makam Sahabat Nabi Saw



Kelompok-kelompok teroris di Suriah menggali makam salah satu sahabat Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali bin Abi Thalib as, dan membawa jenazahnya yang masih utuh ke tempat yang tidak diketahui.
Para militan dilaporkan menyerang dan menggali makam Hujr Ibn Adi yang terletak di distrik Adra, dekat Damaskus dan mengambil jenazahnya ke tempat yang tidak diketahui. Demikian dilaporkan televisi Alalam, Kamis (2/5).


Para ulama dari berbagai mazhab pada Kamis langsung mengecam aksi dan penodaan tersebut.

Berdasarkan laporan itu, para militan awalnya merusak pagar makam tersebut dan kemudian menggalinya.

Menurut para saksi mata, jenazah Hujr dilaporkan masih utuh.

Hujr Ibn Adi adalah salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad Saw dan juga sahabat Imam Ali as. Ia memimpin pasukan Muslim untuk meraih kemenangan dalam beberapa pertempuran penting.

Hujr dan anak-anaknya telah mengorbankan diri mereka untuk mendukung Imam Ali as dan keluarga Rasulullah Saw. Mereka akhirnya dibunuh atas perintah Khalifah Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 660 Masehi atau tahun 51 H.


 




Ulama Al Azhar mengutuk pembongkaran makam salah seorang sahabat Nabi, Hujr bin Adi yang dilakukan kelompok teroris bersenjata Suriah.
 
Syeikh Mansour Mandour, dalam wawancaranya dengan TV Alalam, Sabtu (4/5) mengatakan, "Selamanya posisi Al Azhar jelas dan menghormati seluruh Muslim. Sahabat Nabi Saw memiliki kedudukan khusus di dalam Al Quran."

Ditambahkannya, "Al Azhar mengutuk penistaan dan perlakuan tidak hormat terhadap jasad-jasad orang yang sudah meninggal khususnya sahabat besar Nabi Saw. Pasalnya mereka memiliki derajat yang tinggi, dan Al Azhar juga menentang sikap-sikap seperti ini. Itu perbuatan haram, terlebih jika dilakukan terhadap makam sahabat Nabi Saw, Hujr bin Adi yang pernah bertemu dengan Nabi Muhammad Saw dan yang kedudukan tingginya jelas bagi siapapun."

Menurut Syeikh Mandour, Pusat Riset Islam yang berada di bawah pengawasan Al Azhar juga akan mengumumkan sikap resmi Al Azhar menanggapi serangan dan penistaan itu dalam rapat pertamanya.

Kamis lalu, pemberontak bersenjata Suriah menyerang makam Hujr bin Adi di Rif, Damaskus. Jasad suci sahabat Nabi Saw yang menurut keterangan beberapa situs berita masih utuh seperti awalnya itu dipindahkan ke tempat tak dikenal.

Kelompok teroris Al Nushra yang berafiliasi ke Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.

Iran Kecam Penodaan Tempat dan Makam Suci Islam


Republik Islam Iran mengecam keras penodaan terhadap tempat-tempat suci Islam dan makam sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw, terutama penodaan terbaru terhadap makam Hujr bin Adi di Suriah.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika,Hossein Amir Abdollahian pada Jumat (3/5) mengatakan, mereka yang berada dibalik tindakan keji itu akan menerima respon yang membuat mereka menyesal.

Ia menggambarkan pelaku penodaan itu sebagai elemen rezim Zionis Israel yang telah melakukan langkah serupa terhadap situs-situs suci Islam di Palestina.

Pada Kamis para militan menyerang dan menggali makam Hujr Ibn Adi yang terletak di distrik Adra, dekat Damaskus dan mengambil jenazahnya ke tempat yang tidak diketahui.

Front al-Nusra yang berafiliasi dengan kelompok teroris al-Qaeda dalam sebuah pernyataannya di facebook pada Jumat mengatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan dan penggalian makam Hujr Ibn Adi.

Hujr Ibn Adi adalah salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad Saw dan juga sahabat Imam Ali as. Ia memimpin pasukan Muslim untuk meraih kemenangan dalam beberapa pertempuran penting.

Hujr dan anak-anaknya telah mengorbankan diri mereka untuk mendukung Imam Ali as dan keluarga Rasulullah Saw. Mereka akhirnya dibunuh atas perintah Khalifah Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 660 Masehi atau tahun 51 H. (IRIB Indonesia/RA/IRIB Indonesia/HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan pesan dan komentar anda...