Perang Suriah sudah di ambang pintu. Alasan yang dipakai: rezim
Assad telah menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya. Untuk itu,
dunia internasional harus menyerang Suriah demi menghentikan kejahatan
Assad.
Jika Presiden Obama tidak berbohong dalam hal ini, maka ini akan menjadi perkecualian yang langka dalam sejarah perang para Presiden Amerika Serikat. Karena, ketidakjujuran kepada rakyat AS tentang alasan perang di luar negeri sudah menjadi tradisi di Gedung Putih selama seabad terakhir ini. Berikut ini catatan kebohongan yang telah berkontribusi signifikan atas terjadinya pertumpahan darah besar dan kehancuran di berbagai negara.
1. Woodrow Wilson: Tenggelamnya Kapal Lusitania- Perang Dunia I, 1917-1918
“Ini adalah perang melawan semua bangsa. Nyawa warga Amerika
direnggut, kita perlu menyelidikinya; warga negara-negara lain yang
netral juga telah direnggut dengan cara yang sama. Tidak ada
diskriminasi. Ini adalah kejahatan melawan seluruh umat manusia. Setiap
negara harus memutuskan sendiri bagaimana menghadapi kejahatan ini.
Pilihan yang tepat untuk bangsa kita harus cocok dengan karakter dan
tujuan kita sebagai bangsa. Kita harus mengenyampingkan perasaan dendam.
Motif kita [untuk berperang] bukanlah balas dendam atau unjuk kekuatan
fisik bangsa ini, melainkan pembelaan atas hak asasi manusia, dan
kitalah satu-satunya pemenang.” (April 2, 1917)
Catatan: Pada 7 Mei 1915, kapal Lusitania milik Inggris
tenggelam di lepas pantai Irlandia dan menewaskan 1,200 penumpang dari
berbagai negara, termasuk AS. Konon, kapal itu tenggelam karena serangan
torpedo tunggal kapal selam Jerman. Tenggelamnya kapal ini menjadi
alasan bagi AS untuk terjun dalam PD I dan pasukan Sekutu pun meraih
kemenangan. Namun, kecurigaan muncul: mengapa kapal itu tenggelam dengan
sangat cepat ke bawah permukaan laut? Hal ini hampir tak mungkin
terjadi bila kapal sekedar ditembak torpedo tunggal. Kemungkinannya,
kapal sipil itu membawa amunisi illegal dan terjadi ledakan besar akibat
ditembak tornado. Menggunakan kapal sipil untuk membawa amunisi dan
instrumen perang lainnya adalah melanggar perjanjian internasional.